Bisnis.com, JAKARTA -- Psikologi ibu sangat mempengaruhi kelancaran air susu ibu (ASI) untuk sang buah hati.
Dokter dan staf Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementeria Kesehatan Pramutia Harirama mengatakan memberikan ASI untuk anak memang membutuhkan kesiapan mental yang baik.
Bahkan, psikologi ibu yang baik juga bisa memancing ASI yang telah berhenti meski masih dalam waktu menyusui.
"ASI bisa dipancing kembali dengan relaktasi dan sesuai dengan kondisi psikologis sang ibu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Relaktasi merupakan cara memompa kembali ASI. Dalam hal ini konsultasi dengan dokter dibutuhkan agar para ibu melakukan cara relaktasi dengan benar.
Dalam situs Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), cara efektif melakukan relaktasi adalah sesering mungkin membiarkan sang buah hati menyusu pada ibu.
Selain itu, kebersamaan antara ibu dan anak merupakan hal yang penting terutama pada malam hari.
Saat malam hari, hormon penghasil ASI yaitu hormon prolaktin sedang mengalami puncak produksi, sehingga air susu mudah terpancing keluar.
Dalam kebersamaan ini, lebih baik juga jangan terburu-buru mencabut payudara saat bayi menyusu.
Frekuensi memberikan ASI pada saat relaktasi sebaiknya diperhatikan.
Setidaknya ibu harus memberi ASI sekitar dua jam sekali atau 10 kali dalam 24 jam.