Bisnis.com, JAKARTA - Selain psikologi, produksi ASI juga dipengaruhi oleh keseimbangan gizi sang ibu. Salah satu zat yang harus dipenuhi dalam masa kehamilan hingga menyusui adalah zat besi dan asam folat. Pemenuhan zat besi bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang seimbang atau bila perlu mengonsumsi suplemen vitamin.
Suplemen vitamin bisa diminum setiap hari untuk para ibu hamil, menyusui atau perempuan yang tengah mengalami menstruasi. Namun, zat gizi dan vitamin yang paling baik diperoleh melalui asupan makanan. Oleh karena itu, lebih baik memenuhi pasokan gizi dan vitamin dari cara mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.
Zat besi dan asam folat berguna untuk penambahan darah dalam tubuh. Apabila kekurangan zat ini di dalam tubuh, salah satu dampaknya adalah anemia yang bisa menyebabkan banyak hal seperti kurang konsentrasi, lemah, dan lesu.
Konsumsi makanan saat ini sebaiknya seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak. Pemenuhan hidrasi juga tidak kalah penting untuk tubuh, terutama pada pekerja kantoran. Oleh karena itu Pramutia menyarankan agar mengonsumsi buah dan sayur minimal empat porsi dalam sehari secara bergantian.
Pemenuhan zat besi dan asam folat ini perlu diperhatikan oleh perempuan karena rentan terkena anemia, terutama untuk perempuan dalam masa hamil atau menyusui. Pemenuhan kebutuhan gizi ini mempengaruhi suplai darah yang berdampak langsung pada tubuh Saat Menu Empat Sehat Tak Lagi Cukup Ruangan aula lantai 8 di kantor Jurnalindo Aksara Grafika, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh karyawati perempuan kantor tersebut pada akhir Agustus.
Saat itu tengah diadakan sosialisasi kesehatan perempuan di tempat kerja oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Kementerian Kesehatan. Mereka antusias saat mendengarkan edukasi mengenai reproduksi dan kesehatan ibu-anak, salah satunya menjaga pola makan di tempat kerja.
Beban ganda di tempat kerja dan mengasuh anak, terutama saat menyusui, membuat perempuan rentan kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi juga sering terjadi saat sedang menstruasi, sehingga kaum perempuan rentan terhadap berbagai penyakit, terutama anemia.
Ketika sesi tanya jawab dengan dokter dari Kementerian Kesehatan tersebut, satu per satu peserta bersahutan untuk menanyakan mengenai gizi yang seimbang bagi ibu hamil dan bagi sang buah hati. Dalam sesi itu disebutkan bahwa makan dengan pola empat sehat lima sempurna sekarang sudah tidak berlaku.
Saat ini, porsi makan yang sebaiknya diutamakan adalah makanan seimbang dan sesuai dengan porsi kebutuhan tiap individu.
Makanan merupakan bahan asupan utama untuk memasok nutrisi berupa pemenuhan vitamin dan mineral bagi tubuh. Asupan makanan yang berimbang sangat dibutuhkan bagi ibu hamil karenabermanfaat bagi tumbuh kembang janin.
Makanan dengan gizi seimbang menentukan masa pertumbuhan anak dalam 1.000 hari atau hingga anak mencapai usia 2 tahun.
Pertumbuhan 1.000 hari itu terdiri dari 270 hari saat si anak dalam kandungan dan 730 hari pasca dirinya lahir. Dalam 8 minggu pertama di dalam kandungan, akan terbentuk cikal bakal organ-organ seperti otak, hati, jantung, ginjal, hingga tulang. Setelah itu, 9 minggu hingga masa lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut organ tubuh.
Kemudian, pada saat lahir, terdapat organ yang masih berkembang hingga anak berusia 2-3 tahun yaitu pada bagian otak.
Perkembangan 1.000 hari pada anak ini akan berdampak pada sifat yang permanen. Salah satu akibat apabila lalai dalam gizi anak adalah tubuh anak menjadi pendek, serta kurang cerdas dan kurang tangkas.
Sayangnya, banyak yang beranggapan pemenuhan kebutuhan gizi ini hanya untuk masyarakat kelas menengah karena makanan-makanan bergizi identik dengan makanan mahal.