Bisnis.com, JAKARTA--Memasuki ruang pameran Redbase Art, mata pengunjung akan langsung tertuju kepada sebuah instalasi di depan pintu masuk. Ruang pameran yang berukuran 5x6 meter persegi ini menampilkan sembilan patung yang tergabung menjadi satu kesatuan instalasi.
Instalasi ini berjudul The Future is Here karya pematung Abdi Setiawan. Sembilan patung yang ditampilkan terdiri dari satu patung orang dewasa dan delapan patung anak kecil. Patung yang dibuat menyerupai ukuran asli seorang anak kecil dan orang dewasa.
Salah satunya adalah patung yang berjudul Commodore (Acrylic on Wood, 56cm x 126cm, 2010). Patung ini layaknya seorang anak kecil, menggunakan kaus bergambar orang berjas hitam menggunakan pistol dan celana pendek, lengkap dengan kaus kaki dan sepatu boot.
Anak kecil ini memakai topeng yang dia letakkan di atas kepalanya. Tangan kanannya memegang pisau dan tangan kirinya memegang pisau pistol mainan. Senjata mainan itu dia acungkan ke atas.
Yang menjadi perhatian adalah ekspresi wajah anak kecil. Anak kecil ini tidak menampilkan ekspresi bahagia layaknya anak kecil yang sedang bermain. Raut wajahnya terlihat kejam, dan di bagian matanya terlihat ada lebam.
Patung lainnya adalah Ultraman (Acrylic on Wood, 92cm x 120cm, 2010). Patung menyerupai anak kecil ini tidak berbeda dengan patung sebelumnya.
Yang berbeda hanya pakaian yang dia gunakan kaos bergambar ultraman lengkap dengan topeng pahlawan super itu di atas kepalanya. Patung anak ini pun memegang pistol dan pisau mainan. Namun pistol yang dia pegang diposisikan seperti hendak menembak orang dan wajahnya pun digambarkan dengan ekspresi marah.
Berbeda dengan dua patung sebelumnya, patung yang berjudul Girl (Acrylic on Wood, 40cm x 107cm, 2010) menggambarkan sosok anak perempuan. Anak ini berambut panjang dan menggunakan tas selempang.
Tergambar dalam wajahnya ekspresi kosong hanya menatap para anak lelaki yang bermain. Yang berbeda adalah patung anak perempuan ini tidak berwarna layaknya delapan patung lainnya. Patung ini hanya berwarna hitam.
Selain patung anak kecil, ada satu patung orang dewasa dalam instalasi tersebut. Patung ini berjudul Security Guard (Acrylic on Wood, 2013). Seperti judulnya, patung ini menampilkan sosok patung yang berpakaian satpam lengkap dengan atributnya dari mulai topi hingga peluit.
Dia duduk di atas balok dan menatap ke arah anak-anak yang bermain. Keseluruhan patung ini ditata di atas pasir dan terlihat beberapa mainan plastik anak berserakan di pasir.
Instalasi yang terdiri dari sembilan patung ini dibuat dalam rentang waktu yang berbeda. Pada awalnya patung ini dibuat tunggal bukan sebuah kesatuan seperti yang dipamerkan. Namun seiringnya proses pembuatan, digabungkan menjadi satu kesatuan.
“Karya ini terinspirasi dari kehidupan anak-anak. Kebetulan studio seni saya di Yogyakarta dekat dengan taman kanak-kanak. Tanpa disadari alam bawah sadar saya terpengaruh dengan tema anak-anak,” tutur Abdi.
Terbuat dari kayu jati, dalam instalasi ini Abdi menggambarkan fenomena perkembangan anak. Abdi melihat masa sekarang pola perilaku anak dipengaruhi oleh lingkungan dan perubahan zaman. Anak-anak menjadi sosok yang mudah meniru sekitarnya.
Dalam instalasi ini anak-anak digambarkan memainkan permainan yang identik dengan kekerasan yakni pistol dan pisau. Jika seorang anak sedari kecil dikenalkan kepada kekerasan, di masa depan tidak menutup kemungkinan permainan ini mempengaruhi pembentukan karakternya. Karakter yang terbentuk adalah sosok yang menyukai kekerasan.
Anak perempuan dalam instalasi ini digambarkan sebagai anak kecil yang pasif. Dia hanya terdiam sambil melihat sekelilingnya yang sedang sibuk bermain. Sedangkan satpam yang digambarkan dalam instalasi ini mewakili sosok orang dewasa dalam dunia anak-anak yang hanya bisa diam dan mengawasi.
Abdi ingin menunjukkan dalam karyanya bahwa masa depan anak tidak bisa terlepas dari masa sekarang dan masa lalu. Pameran ini berlangsung hingga 30 November 2014 di Redbase Art, Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avanue.