Usai menghabiskan waktu selama dua jam di Ayuttaya, kami kembali meneruskan perjalanan menuju Asiatique Riverfront. Tempat yang berada 15 kilometer hinggga 20 kilometer dari pusat Bangkok, dahulunya merupakan tempat pertemuan para nelayan dan pengepul ikan.
Di Indonesia, tempat ini tak ubahnya sebagai tempat pelelangan ikan. Namun, pemerintah Thailand mengubah tempat ini dengan membangun kios-kios yang berdiri berderet rapi dan terawat, sebagai tempat menjanjakan pakaian, penganan, dan mainan. Asiatique sangat terjaga kebersihannya.
Tempat ini terbagi menjadi beberapa bagian besar. Pertama, lapak pakaian, yang penjualnya mendiami lorong-lorong sempit. Kedua, lapak penjaja makanan-minuman, restoran dan kafe, dan bagian ketiga, lokasi bermain yang letaknya berhadapan langsung dengan Sungai Mekong.
Jika Anda ingin merasakan gemerlap kota Bangkok dari ketinggian di waktu malam, Anda dapat menaiki bianglala yang tersedia di tempat ini. Hanya dengan merogoh kocek 500 baht per orang untuk kelas regular, kapasitas duduk empat hingga lima orang per boks, dan 1.500 baht untuk kelas VIP berkapasitas lima orang -umumnya digunakan oleh pasangan karena dilengkapi pendingin ruangan dan kudapan- dengan kaca yang lebih gelap.
Menikmati bianglala yang berputar selama 30 menit, Anda seperti terlempar ke kenangan masa kanak, saat semua hal terasa ringan dan mudah. Di sini, Anda akan melihat Thailand yang sesungguhnya.