Bisnis.com, JAKARTA— Alat kontrasepsi berupa pil cukup populer di kalangan wanita di Amerika Serikat (AS) untuk mencegah kehamilan. Bisa dikatakan pil kontrasepsi digunakan secara luas.
SIMAK: BAHAYA TINDIK MULUT: Komplikasi, Gigi & Gusi Rusak
Namun, menurut informasi yang dilansir Medicaldaily, Minggu (14/12/2014), telah terjadi pergeseran minat para wanita di AS terhadap pil KB.
Survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa alat kontrasepsi yang diminati wanita saat ini adalah alat kontrasepsi permanen berupa sterilisasi.
“Pilihan operasi kelihatannya ekstrem hingga Anda mengetahui dengan baik seluk-beluk suatu keluarga,” kata Dr Vanessa Cullins, Wakil Presiden untuk Hubungan Eksternal Planned Parenthood Federation.
Vanessa juga turut dalam survei tersebut. Dia mengatakan berdasarkan fakta, umumnya wanita di Amerika memiliki anak yang diharapkan pada usia pertengahan 20-an hingga 30-an.
Ketika di usia itu, meski sudah memiliki anak, dan tidak menginginkan anak lagi, para wanita ini masih berpotensi mengandung dan melahirkan anak.
“Mereka masih bisa hamil hingga usia 50 tahun,” katanya.
Risiko hamil terus meningkat setealah usia 30 tahun. Ada rentang waktu sekitar 20 tahun hingga wanita mengalami menopause. Menurut Vanessa, mayoritas wanita yang bertanya soal sterilisasi yang dilakukan dengan tindakan operasi, tak berminat bertanya perihal alat kontrasepsi lain.
Hampir 62 persen wanita di Amerika berusia sekitar 15 dan 44 tahun menggunakan beberapa bentuk alat kontrasepsi. Survei menemukan bahwa antara tahun 2011 dan 2013 sebanyak 16 persen perempuan menggunakan pil KB, sementara 15,5 persen memilih mengatur pembuahan.
Kondom laki-laki berada di posisi ketiga dengan 9,4 persen pasangan menggunakan saat berhubungan seks, dan alat kontrasepsi jangka pangang yang bersifat reversibel (IUD) sekitar 7,2 persen.
Para ahli mengharapkan IUD untuk menjadi lebih populer, karena relatif lebih terjangkau, meskipun wanita berusia sekitar 15 tahun hingga 24 tahun kurang mungkin menggunakannya.
Sedangkan, pencegahan kehamilan permanen (sterilisasi) kurang diminati. Kurang dari satu orang per 100 wanita rela saluran tuba-nya dipotong atau diblok ketika itu.
Pemblokiran tuba (saluran telur) ini membuat sperma tidak mampu membuahi sel telur. (Bisnis.com)
BACA JUGA: