Bisnis.com, JAKARTA – Hingga saat ini, tidak banyak opsi terapi yang dapat diberikan untuk menyembuhkan penyakit degeneratif yang disebabkan rusaknya sel tubuh seperti penyakit Alzheimer, osteoarthritis, diabetes, jantung, atau lainnya.
Untungnya, kini telah tersedia teknologi terapi activated autologus stem cell yang aman dan efektif untuk proses rejuvenasi atau peremajaan dan perbaikan sel-sel yang rusak tersebut.
Menurut dokter bedah plastik sekaligus ahli stem cell (sel punca) Karina F. Moegni, activated autologus stem cell adalah sel punca atau sel induk yang diambil dari tubuh pasien sendiri, dan diproses secara mekanik, sehingga relatif bebas dari efek samping selama masa pengobatan.
Stem cell diproses dan diaktivasi melalui proses penyinaran tanpa penambahan zat tertentu, sehingga aman dan dapat segera diberikan kembali ke jaringan tubuh pasien yang rusak.
“Badan kita seperti rumah yang seiring berjalannya waktu akan mengalami kerusakan. Stem cell fungsinya seperti arsitek atau desainer yang kita mintai pertolongan untuk memperbaiki rumah tersebut,” ujarnya dalam seminar Teknologi Autologus Stem Cell Terkini untuk kesehatan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, secara umum berdasarkan sumbernya, stem cell terbagi menjadi tiga macam, yaitu xeno stem cell yang berasal dari hewan, aloganik stem cell yang berasal dari tubuh orang lain, dan autologus stem cell yang berasal dari tubuh pasien sendiri. Namun, dari ketiga jenis tersebut, autologus stem cell adalah jenis yang paling aman dan efektif karena memiliki risiko penolakan tubuh terkecil dibandingkan yang lainnya.
Beberapa Bagian
Dalam tubuh manusia, stem cell dapat diambil dari beberapa bagian antara lain tulang panggul, tali ari, dan jaringan lemak perut. Dari semua bagian tersebut, stem cell yang diambil dari jaringan lemak perut atau adipose pasien dapat memberikan manfaat ganda, yakni sebagai terapi peremajaan sel rusak sekaligus memberikan fungsi estetika antara lain meremajakan kulit wajah, tangan, menumbuhkan rambut, hingga mengencangkan payudara.
Karina menegaskan stem cell adalah sel hidup yang tidak bisa bertahan dalam suhu rungan selama lebih dari 24 jam. Oleh karena itu, pemberian autologus stem cell pada pasien langsung dilakukan dalam sehari.
Adapun prosesnya melalui beberapa tahap. Pertama, dokter membedah jaringan lemak perut pasien untuk mendapatkan stem cell. Lalu, dokter memisahkan stem cell yang biasanya menempel di pinggiran sel lemak.
Setelah mendapatkan stem cell, dokter melakukan penyinaran dengan laser pada stem cell untuk mengaktivasinya. Proses terakhir, stem cell disuntikkan ke bagian tubuh pasien yang ingin diobati. Dengan demikian, stem cell akan langsung menuju jaringan tubuh pasien yang rusak untuk segera memperbaikinya.
Karina menjelaskan bahwa lamanya masa penyembuhan dan tingkat keberhasilan bagi setiap pasien terapi autologus stem cell ini berbeda-beda, tergantung kondisi awal pasien dan gaya hidupnya. Seorang pasien dapat berangsur membaik setelah lima hari pasca operasi, tetapi pasien lainnya bisa saja menunggu hingga dua tahun untuk kesehatan yang lebih optimal.
Sayangnya, stem cell tidak mampu mengobati penyakit degeneratif yang disebabkan oleh virus dan infeksi seperti kanker dan HIV/AIDS, karena sel ini tidak memiliki fungsi membunuh atau mematikan sel-sel jahat. Rumah sakit dan klinik yang menyediakan jasa ini pun masih terbatas di rumah sakit besar dan klinik khusus, dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp85 juta untuk sekali operasi. (Bisnis.com)
BACA JUGA: