Bisnis.com, DEPOK—Badan Ekonomi Kreatif (BEK) menjadikan industri film dan musik sebagai lokomotif mengembangkan ekonomi kreatif nasional.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf mengatakan kontribusi dua sektor tersebut terhadap PDB memang tidak sampai 1%. Namun, musik dan film akan menggiring industri kreatif lainnya, untuk dikembangkan.
"Lokomotif memang satu, tetapi gerbong dibelakangnya kan banyak. Film dan musik jadi andalan utama, karena paling mudah diterima di pasar global," tuturnya dalam diskusi Pengembangan Industri Unggulan Nasional Guna Akselerasi Pembangunan Negara di Balairung Universitas Indonesia, Selasa (24/2/2015).
Data Barekraf sendiri, kontribusi ekonomi kreatif terdahap DPB berkisar 7,5% - 12% dengan percepatan penyerapan tenaga kerja sebanyak 12,5 - 15 juta. Sementara itu, kontribusi ekspornya berkisar 6% - 10%.
Triawan mengatakan, pengembangan industri kreatif harus di mulai dengan menghadirkan kondisi ekonomi yang kondustif.
Menurutnya, saat ini industri kreatif yang diciptakan Indonesia, kebanyakan dinikmati oleh dunia dan tidak memberikan nilai tambah yang signifikan. Contohnya saja industri game, animasi dan lainnya.