Ungkapan ‘di balik pria sukses terdapat perempuan hebat’ rasanya cukup akrab di telinga kita. Banyak tokoh besar yang mengakui pengaruh sosok perempuan dalam hidupnya. Sebut saja B.J Habibie yang sangat lekat dengan almarhumah istrinya Hasri Ainun Besari.
Namun, ungkapan tersebut nampaknya kurang berlaku bagi sosok laki-laki yang satu ini. Barangkali ungkapan yang lebih tepat menggambarkan sosok misterius ini adalah ‘di balik keluarga yang sukses terdapat kepala keluarga hebat.’
Sosok kepala keluarga jempolan tersebut memiliki andil besar dalam keberhasilan Mien R. Uno yang dikenal sebagai salah satu tokoh pendidik dan pakar etiket di Indonesia. Laki-laki ini pula yang berperan di balik kesuksesan pengusaha terkaya Indonesia versi majalah Forbes 2011, Sandiaga Uno.
Sosok hebat tersebut adalah Razif Halik Uno. Tidak banyak yang mengetahui sosok lelaki ini. Dia memang lebih senang berada di balik layar ketimbang tampil di depan umum. Namun, laki-laki yang akrab dipanggil Henk Uno ini akhirnya memutuskan untuk muncul di hadapan khalayak melalui buku biografinya.
Buku yang ditulis oleh Renville Almatsier ini berisi perjalanan hidup Henk sejak kecil hingga berhasil membentuk sebuah keluarga yang di dalamnya terdapat sosok-sosok sukses.
Melalui gaya tutur sudut pandang orang pertama, buku berkisah kehidupan Henk kecil di Gorontalo, Sulawesi. Lahir dari keluarga yang berkecukupan, Henk menceritakan dengan detail latar belakang keluarga besarnya hingga lika-liku masa kecilnya pada masa penjajahan.
Pria kelahiran 1 Maret 1963 ini sempat tinggal berpindah-pindah dari Gorontalo ke Makassar hingga akhirnya menjalani masa kuliah di Institut Teknologi Bandung. Penulis juga tidak lupa mengisahkan awal mula pertemuan Henk dengan pendamping hidupnya Mien.
Dengan gaya humor, dikisahkan Henk yang hendak mengajak Mien berdansa. Pria yang hanya memiliki tinggi badan sekitar 156 cm ini nekat mengajak Mien yang lebih tinggi sekitar lima cm belum lagi ditambah sepatu hak yang membuatnya semakin menjulang.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, dengan usaha gigih, Henk akhirnya memboyong Mien naik ke pelaminan. Meski demikian, sebelum tiba pada tahap tersebut, perjalanan kisah kasih mereka tidaklah mudah. Komunikasi jarak jauh menggunakan telegram pun pernah dijalankan oleh pasangan ini.
Tak menunggu waktu lama, keluarga kecil Henk semakin lengkap dengan kehadiran dua anaknya yakni Indra Cahya Uno dan Sandiaga Salahudin Uno. Namun, pada usia pernikahan yang masih dini, sang istri terlihat tidak nyaman tinggal di Rumbai, tempat tugas Henk.
Laki-laki yang bekerja di Caltex ini akhirnya mengalah dan hendak mengundurkan diri agar bisa kembali ke Jakarta. Niat baik ini ternyata berbalas kebaikan. Henk justru dipindahtugaskan ke kantor pusat perusahaannya di Ibukota.
Dalam buku ini, Henk juga menuliskan keterbatasannya sejak kecil. Dia tidak bisa terlalu letih dan tertekan. Jika kedua hal tersebut terjadi, dengan mudahnya dia jatuh sakit bahkan hingga pingsan. Menurutnya, kelemahannya ini menjadi salah satu penghambat pencapaian hasil maksimal dari hidupnya.
Meski demikian, kelemahan tersebut tidak membuatnya berhenti berusaha dan bekerja. “Perjalanan hidup saya merupakan kekayaan yang tidak ternilai. Pasang surut dalam keluarga dan mengurus anak menjadi kenangan sekaligus pembelajaran bahwa hidup adalah sebuah pilihan,” tutur Henk dalam peluncuran bukunya.
Buku yang dituturkan dengan gaya bahasa yang ringan ini memberikan banyak nilai humanis dan motivasi yang dapat menginspirasi pembaca. Henk menjadi gambaran kepala keluarga yang menyingkirkan ambisi dan egonya sendiri demi kepentingan keluarga. Terbukti dengan kesuksesan istri dan anak-anaknya.
“Hidup adalah pilihan, dan bukan berarti sekadar hanyut mengalir. Semua kendala dalam hidup menyadarkan saya bahwa jika saya tidak ditakdirkan untuk berhasil, mungkin anak dan cucu saya yang akan mencapainya.”
Itulah pesan Henk dalam kata pembuka bukunya ini. Selamat membaca dan semoga terinspirasi!
Judul: Uno: Demi Generasi yang Lebih Baik
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I/ Maret 2015
Tebal: 375 Halaman
ISBN: 978-602-03-1431-0