Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Kesehatan menggandeng kader Aisyiyah, Nahdlatul Ulama, dan kader kesehatan untuk menjalankan gerakan Ketuk Pintu oleh kader tuberkulosis.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan pengendalian tuberkulosis (TB) sebagai penyakit menular yang menyerang organ paru harus terus ditingkatkan. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang tahun ini mengambil tema Bebas TB, Indonesia Hebat dan Sehat.
"Kami berharap peran seluruh jajaran pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, bagi suksesnya pengendailan TB, guna Indonesia bebas TB pada 2050," kata Nila di Istana Wakil Presiden, Selasa (24/3/2015).
Menkes menuturkan sejumlah kegiatan akan diselenggarakan dalam rangka memperingati hari TB sedunia, antara lain workshop di Rutan Cipinang dan Bandung, parade TB nasional di Jakarta, dan pengendalian TB nasional. Selain itu, diluncurkan pula strategi nasional dan gerakan Stop TB, Ketuk Pintu oleh Kader TB.
Gerakan Ketuk Pintu itu akan dlakukan selama April 2015 dan melibatkan kader Aisyiyah, NU, dan kader kesehatan lain di seluruh Indonesia.
"Kita harapkan ketuk pintu kader ditindaklanjuti di 34 provinsi di Indonesia," tuturnya.
Kegiatan ini, lanjut Nila, bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang penyakit tuberkulosis agar masyarakat tahu dan dapat mengobati dengan benar dan tidak menularkan TB.
Teknologi
Nila menambahkan Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia pada 2015-2019 mencakup pemanfaatan teknologi mutakhir untuk menyikapi berbagai tantangan dalam pengendalian TB, seperti munculnya TB kebal obat, kasus TB-HIV, kasus TB-Diabetes Mellitus, TB di kalangan perokok, dan TB pada anak.
Kemenkes mengklaim pengendalian TB di Indonesia telah berhasil menemukan dan mengobati sekitar 86% penderita TB. Namun, masih ada penderita TB yang belum diobati akan berpotensi menimbulkan penularan yang lebih luas di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel