Bisnis.com, MEDAN - Sejumlah pedagang batu akik di Kota Medan, Sumatera Utara, mengaku saat ini ketersediaan batu Giok Aceh mulai mengalami gejala kelangkaan.
Menurut Teuku Fandy Paloh, Pemilik Konter Nanggroe Aceh Gemstone di Pusat Batu Akik Medan, Plaza Palladium, batu Giok Aceh jenis solar sedang jarang dijual oleh para pedagang. Dia meyakini ada sejumlah penyebab langkanya persediaan batu akik jenis Solar tersebut.
Pertama, kata dia, adalah karena banyaknya permintaan terhadap batu jenis tersebut. Akibat itu, stok menjadi sedikit dan harganya meningkat. Kedua, gejala kelangkaan tersebut karena pelaksanaan aturan. Saat ini pemerintah daerah di Nagan Raya dan Takengon, Aceh, melarang pengeluaran bahan batu akik dalam bentuk bongkahan.
Dampaknya, pasokan jadi tersendat. "Pasokan agak susah," ujarnya, Sabtu (28/3/2015). Pelarangan itu dirasa cukup mempengaruhi pasokan karena Nagan Raya dan Takengon merupakan dua daerah yang menjadi sumber batu akik terbesar di Aceh. "Kedua daerah itu jadi sumbar paling banyak batu Idocrase dan Nephrite Jade (Giok Aceh)," kata Fandy. Terlebih, mayoritas pasokan bahan batu akik di Medan berasal dari Aceh.
Penyebab ketiga, semakin sedikitnya kandungan bahan batu akik di daerah-daerah penghasil di Aceh karena selama ini mengalami eksplorasi dalam jumlah besar.
Nasir, salah seorang pemasok bahan batu akik juga mengakui gejala kelangkaan itu. Dia mengaku selama ini memasok bongkahan bahan batu akik dari Aceh ke Medan sampai dengan 50 kg per bulan. Namun dalam sebulan terakhir ini suplai Idocrase dan Nephrite Jade sudah semakin sedikit dia dapatkan.
Harganya pun sudah makin mahal. Untuk kualitas biasa saja, bongkahan Giok Aceh dibanderol sampai Rp2 juta per kg. Dia juga kerap memasok Nephrite Jade ke Korea untuk pembuatan patung dan cinderamata.
Lebih jauh, Teuku Fandy Paloh mengatakan, jenis yang populer dibeli para pecinta batu akik di Kota Medan adalah Giok Aceh, Biosolar, Solar, Sungai Dareh dan Bacan. Giok Aceh dihargai setidaknya Rp500 ribu per buah, Sungai Dareh Rp1,5 juta, sama dengan Bacan dan Biosolar.