Parasetamol/News.com.au
Health

Penelitian Buktikan Parasetamol Tak Hilangkan Rasa Sakit

Nancy Junita
Rabu, 1 April 2015 - 15:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Penelitian terbaru membuktikan bahwa obat parasetamol tak menyembuhkan rasa sakit akibat osteoarthritis pada pinggul atau lutut, sekalipun obat ini merupakan terapi pertama yang dilakukan dokter untuk mengatasi nyeri akibat osteoartritis.

Demikian temuan terbaru yang dipublikasi British Medical Journal (BMJ) seperti dilansir News.com.au, Rabu (1/4/2015). Penelitian yang dilakukan akhir tahun lalu itu juga menemukan bahwa parasetamol juga tak menghilangkan rasa sakit di punggung belakang.

Peneliti Australia dari George Institute menemukan, alih-alih membantu menghilangkan rasa nyeri pada  muskuloskeletal, obat ini bisa membuat empat kali lebih mungkin Anda akan mendapatkan hasil abnormal pada tes fungsi hati. Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh, termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf.

Parasetamol adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia untuk kondisi muskuloskeletal. Namun, peneliti Profesor Chris Maher dan Associate Professor Paulo Ferriera sekarang menyerukan pedoman klinis diubah sehingga dokter tidak lagi merekomendasikan penggunaannya untuk osteoartritis atau nyeri punggung.

Osteoartritis adalah kondisi sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis terdiri atas osteoartritis primer yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan osteoartritis sekunder yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.

Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.

"Oleh karena itu hasil penelitian kami memberi  argumen untuk mempertimbangkan kembali penggunaan parasetamol dalam pedoman praktik klinis untuk nyeri punggung bawah dan pinggul atau lutut osteoartritis," kata peneliti dalam laporan di BMJ.

"Kita tidak bisa membenarkan penggunaannya terus untuk penyakit ini,"  kata penulis hasil penelitian itu.

Hasil Abnormal

Para peneliti melihat hasil 13 plasebo terkontrol yang melibatkan 5.366 pasien. Studi menggunakan parasetamol konvensional seperti Panadol Osteo.

Tiga dari percobaan adalah untuk nyeri punggung dan mereka mengonfirmasi penelitian yang dipublikasikan tahun lalu bahwa parasetamol tidak efektif pada rasa sakit dan cacat nyeri punggung bawah.

Sepuluh percobaan yang melibatkan 3.541 pasien melihat efek parasetamol pada osteoarthritis dari pinggul dan lutut. Studi ini menemukan bahwa parasetamol 'tidak mungkin bermakna bagi dokter atau pasien ".

"Kebanyakan orang mengatakan rasa sakit mereka adalah enam atau tujuh dari sepuluh dan perbedaan penggunaan parasetamol kurang dari 0,3 satu unit, kebanyakan orang tidak akan menyadarinya," kata Profesor Chris Maher dari George Institute dan Sydney University.

Tiga dari penelitian yang termasuk dalam review parasetamol menemukan pasien hampir empat kali lebih mungkin untuk memiliki hasil abnormal pada tes fungsi hati.

Dua persen dari mereka yang menggunakan plasebo melaporkan hasil hati yang abnormal dibandingkan dengan enam persen dari mereka yang menggunakan parasetamol, kata Profesor Maher.

"Obat ini telah digunakan secara luas selama beberapa dekade untuk kondisi muskuloskeletal kronis dan ada sedikit bukti untuk toksisitas klinis yang signifikan dengan dosis reguler hingga 4000 mg sehari," kata penulis.

Profesor Maher mengatakan pedoman klinis merekomendasikan parasetamol untuk nyeri muskuloskeletal karena dokter mengira obat ini bermanfaat untuk  mengatasi sakit kepala, harus bekerja untuk sakit punggung.

"Tidak ada uji klinis yang menunjukkan itu bekerja untuk sakit punggung," katanya.

Menurut Maher, seskipun sekarang ada bukti kuat untuk menunjukkan parasetamol  tidak bekerja untuk sakit punggung atau osteoarthritis, pedoman klinis pinggul dan lutut belum diubah.

 

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : News.com.au
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro