Bisnis.com, DEPOK - "Karakteristik gejala penyakit Saraf kejepit atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) biasanya menyerang di usia 30-50 tahun baik pria maupun wanita," ujar Dokter Rumah Sakit Permata Cibubur dr. Sulaiman. A.A Kautsar Sp.S.
"Saraf terjepit disebabkan oleh keluarnya nucleus pulposus dari discus melalui robekan annulus fibrosus keluar menekan medullas pinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat," katanya dalam seminar yang bertajuk Saraf Kejepit (HNP) di Rumah Sakit Permata Cibubur, Sabtu (11/4/2015).
Saraf Kejepit atau biasa disebut kecetit yaitu rasa tidak nyaman, nyeri, kesemutan, baal yang menjalar di bagian tubuh tertentu. Lokasi sakit tersebut biasanya berada di pergelangan tangan, leher, bahu, punggung, paha, pantat, dan lain-lain.
Menurut dia, HNP adalah suatu penyakit, dimana bantalan lunak di antara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat syaraf yang melalui tulang belakang.
Sulaiman mengatakan faktor resiko yang sangat menentukan seseorang menderita HNP adalah faktor usia, kebugaran yang buruk, kondisi kesehatan yang jelek, masalah psikology, psikososial, merokok, kecanduan obat, skoliosis mayor.
Selain itu Faktor resiko dari segi fisik adalah pekerjaan,berdiri lama, terlalu banayak getaran, mengangkat, membawa dan menarik beban.
Lokasi nyeri di punggung bawah menjalar ke tungkai bawah (terbanyak), rasa nyeri seperti terbakar, kesemutan, di kaki, pegal, nyeri kesetrum, ketarik, kemudian mengangkat beban dengan membungkuk, batuk mengedan, posisi miring akan terasa sakit, rasa sakit akan berkurang dengan berdiri atau saat tidur.
Penyebab HNP sendiri bermacam-macam, mulai dari gerakan yang salah sehingga tulang punggung mengalami penyempitan kebawah, sering membawa beban berat pada masa pertumbuhan sehingga pada saat dewasa tulang punggungnya mennyempit dan menjepit saraf, dan lainnya.
Sedangkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan HNP diantaranya adalah berat badan berlebih, gaya hidup, postur tubuh yang tidak diposisikan secara benar, perubahan degeneratif, cedera atau trauma benturan, merokok, batuk yang lama dan terus menerus, tekanan pada tulang belakang, sering menyetir dalam waktu lama, usia lanjut, kelainan pada tulang belakang.
Ia menjelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk pencegahan adalah dengan mengontrol berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak berat, duduk dengan sikap tubuh yang benar, olah raga untuk menjaga kelenturan dan kekuatan otot, menghindari aktifitas berulang (repetitif).
Untuk pengobatan olahraga yang disarankan ialah renang dan yoga. Berenang memiliki gaya dorong dan gaya tarik yang dihasilkan dari renang memperbaiki bentuk tulang punggung.
Berenang di air panas lebih bagus, karena bisa melemaskan otot-otot dan saraf yang terjepit sehingga lebih cepat mengembalikan bentuk tulang punggung.
"Terapi akupuntur juga dianjurkan untuk pengobatan HNP," katanya.
Seminar tersebut banyak mendapat perhatian dari peserta dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan peserta kepada dr. Sulaiman. Pihaknya selalu berkomitmen untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Kami mengadakan seminar awam di setiap bulan dengan topik yang berbeda-beda," kata Manager Marketing Rumah Sakit Permata Cibubur Marlina Widyastuti.