Bisnis.com, JAKARTA-- Kolektor kebaya Mien R. Uno turut menampilkan koleksinya dalam ajang Jakarta Fashion and Food Festival 2015.
Kebaya melayu tampil serasi dengan paduan kain batik, tenun dan songket. Kebaya dengan berbagai warna mulai dari jingga, ungu, merah hingga putih gading tampak anggun dipadukan selendang berwarna senada.
Ditampilkan pula kebaya berbahan brokat yang memadukan kain serta selendang bermotif sama. Pakem kebaya yang sederhana, dan anggun tercermin dalam koleksi perempuan yang pada 2014 menerbitkan buku berjudul Kebayaku.
Seperti kebaya hitam berbahan brokat yang tampak sempurna dipadukan dengan kain batik bermotif parang di bagian rok dan selendangnya.
Selama 40 tahun, Mien mengoleksi kebaya berbagai desainer mulai dari Marga Alam, Adji Notonegoro, Chosi Lattu, Edo Hutabarat hingga Ramli masih tersimpan. Kendati demikian, dia mengaku tak hafal berapa banyak koleksinya kini.
Mien menginginkan agar kebaya bisa menjadi identitas Indonesia seperti Kimono yang akan selalu mengingatkan terhadap Jepang, cheongsam terhadap China dan Sari terhadap India.
"Mengapa saya memotivasi kebaya hampir 40 tahun banyak sekali dan kebaya itu buatan desainer Indonesia. Itu bagian dari hal yang saya banggakan," katanya.
Berkat kecintaannya itu pula, buku Kebayaku menjadi salah satu koleksi Library of Congress di Amerika Serikat. Buku yang memuat pakem dan segala hal tentang kebaya Indonesia ini dilirik sebagai acuan bagaimana memahami warisan budaya Indonesia yaitu kebaya.
"Ternyata dilirik Library of Congress menjadi salah satu heritage Indonesia," katanya.