Peta Ujung Kulon/www.peucangisland.com
Travel

Nasib Proyek Lokasi Wisata Pulau Peucang Ditentukan Oktober 2015

Dini Hariyanti
Rabu, 3 Juni 2015 - 22:17
Bagikan

Bisnis.com, TANGERANG--Peluncuran tourist information center pada 4 Oktober 2015 bakal jadi titik tolak kelanjutan pengembangan pariwisata bahari di Pulau Peucang, Provinsi Banten.

“Kunci pengembangan Peucang ini adalah tourist information center. Kalau ternyata animo turis kurang bisa jadi resort tidak jadi dibangun. Buat apa dibikin kalau tidak ada peminatnya?” tutur Komisaris PT Banten Global Ecotourism Iman Kusnadi kepada Bisnis, Selasa (2/6/2015).

Pengadaan pusat informasi pariwisata Pulau Peucang menelan dana lebih dari Rp3 miliar mencakup pengadaan lahan. Untuk membangun resort diperkirakan butuh 1 – 2 tahun. Sejauh ini belum dipastikan siapa yang menjadi mitra, proses tender sendiri belum dimulai.

PT Banten Global Development selaku BUMD Provinsi Banten, induk perusahaan PT Banten Global Ecotourism, menggarap proyek Pulau Peucang senilai Rp500 miliar bersama PT Suaka Pusaka Kulon bagian dari Taman Safari Indonesia Group.

Banten Global Ecotourism dan Suaka Pusaka Kulon telah mengantongi izin prinsip usaha penyediaan sarana wisata alam dari Kementerian Kehutanan. Adapun area wisata bahari yang akan digarap di Peucang sekitar 44 hektare.

Secara keseluruhan pendanaan pengembangan wisata Pulau Peucang berasal dari kas internal Taman Safari Group dan Banten Global Development. Secara umum konsep yang diterapkan di area ini adalah eksplorasi kekayaan alam dan potensi yang dimilikinya.

Jarak Peucang hanya 15 meter dari bibir pantai langsung berhadapan dengan laut dalam. Oleh karena itu, imbuh Iman, dua perseroan tersebut akan menerapkan konsep wisata seperti di Florida, Amerika Serikat yang memungkinkan wisatawan berenang bersama lumba-lumba.

Dalam pemberitaan Bisnis (20/3/2015) dinyatakan seluruh proses pembangunan ditargetkan rampung dalam tiga tahun. Artinya pada 2016 fasilitas akomodasi bagi budget traveler dan penginapan ekslusif kelar. Sementara pusat konservasi lumba-lumba baru selesai pada 2017.

Penulis : Dini Hariyanti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro