Bisnis.com, JAKARTA— Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) saat ini masih menghantui Korea Selatan. Berdasarkan data dari pasien MERS yang sembuh dan pasien yang meninggal di Korea Selatan sejauh ini, ada beberapa informasi mengenai faktor risiko yang dapat menjadi perhatian.
Member WHO Emergency Committe on MERS-CoV Tjandra Yoga Aditama mengatakan faktor risiko tersebut yaitu umur rata-rata pasien yang meninggal adalah 72,5 tahun, lebih tua dari umur rata-rata pasien yang sembuh, yaitu 55 tahun.
“Jadi, makin tua usia maka makin besar kemungkinan sakitnya menjadi parah dan kemudian meninggal dunia,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, faktor risiko lainnya adalah sebanyak 92,9% pasien yang meninggal sudah mempunyai penyakit penyerta lain sebelum terkena MERS, dan hanya 27,9% dari pasien yang sudah mempunyai penyakit lain sebelumnya yang sembuh.
Artinya, risiko MERS parah atau meninggal akan lebih sering terjadi jika sudah ada penyakit kronik lain. Tjandra menyarankan jika akan bepergian ke daerah seperti Korea Selatan atau pergi untuk melakukan ibadah Umrah Ramadan, periksakan diri dahulu ke dokter untuk mengetahui bagaimana keadaan terakhir.
Selanjutnya, sebanyak 61% penyakit penyerta pada pasien MERS yang meninggal adalah jenis penyakit paru kronik, sementara 31,6% pasien MERS yang sembuh tidak memiliki penyakit paru kronik. Jadi, ada tidaknya penyakit paru kronik ternyata penting untuk menilai keberhasilan pengobatan MERS.