Bisnis.com, JAKARTA – Dunia hiburan berduka, baru saja komedian yang dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa dikabarkan meninggal dunia di usia 38 tahun di tengah melawan kanker payudara.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh sahabat dekatnya, selebriti Raffi Ahmad lewat unggahan di instagram @raffinagita1717 pada Jumat (15/8/2025), menyebutkan Mpo Alpa meninggal pukul 08.15 pagi.
Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum dialami wanita dan menjadi penyebab kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut laporan Global Cancer Observatory pada 2022, lebih dari 400.000 kasus kanker baru tercatat di Indonesia, dengan 240.000 kasus kematian akibat kanker.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70% pada 2050 lantaran langkah pencegahan dan deteksi dini yang belum maksimal.
Kurangnya deteksi dini dan kesadaran akan gejalanya juga mengakibatkan penyakit ini terlacak ketika sudah di stadium akhir. Padahal, apabila terdeteksi lebih dini, menurut penelitian dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga 98%.
Kenali Gejala Kanker Payudara
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum yang menyerang wanita. Kanker ini terjadi ketika sel-sel kanker di payudara Anda berkembang biak dan menjadi tumor.
Sekitar 80% kasus kanker payudara bersifat invasif, artinya tumor dapat menyebar dari payudara ke area tubuh yang lain.
Kanker payudara biasanya menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas, tetapi juga dapat menyerang wanita di bawah usia 50 tahun. Selain wanita, Pria juga dapat terkena kanker payudara.
Kanker payudara dapat memunculkan gejala yang umumnya sangat khas. Gejala lainnya mungkin hanya berupa area payudara yang terlihat sangat berbeda dari area lainnya.
Kanker payudara juga mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata. Namun, jika muncul, gejalanya dapat meliputi:
- Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara Anda.
- Massa atau benjolan, yang mungkin terasa sekecil kacang polong.
- Benjolan atau penebalan di dalam atau di dekat payudara atau ketiak Anda yang menetap selama siklus menstruasi Anda.
- Perubahan tampilan atau rasa kulit pada payudara atau puting. Kulit Anda mungkin tampak berlesung pipit, mengerut, bersisik, atau meradang. Kulit Anda mungkin tampak merah, ungu, atau lebih gelap daripada bagian lain payudara Anda.
- Area mengeras seperti kelereng di bawah kulit Anda.
- Keluarnya cairan bening atau bernoda darah dari puting Anda.
Penyebab Kanker Payudara
Mengutip Cleveland Clinic, para ahli mengetahui bahwa kanker payudara terjadi ketika sel-sel payudara bermutasi dan menjadi sel kanker yang membelah dan berkembang biak untuk membentuk tumor.
Hingga kini, para ahli masih belum yakin apa yang memicu perubahan tersebut. Namun, penelitian menunjukkan ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Usia: Berusia 55 tahun atau lebih.
Jenis Kelamin: Wanita jauh lebih mungkin terkena kondisi ini daripada pria.
2. Riwayat keluarga: Jika orang tua, saudara kandung, anak-anak, atau kerabat dekat ada yang menderita kanker payudara, Anda berisiko terkena penyakit ini.
3. Genetika: Hingga 15% penderita kanker payudara terkena penyakit ini karena mereka mewarisi mutasi genetik. Mutasi genetik yang paling umum melibatkan gen BRCA1 dan BRCA2.
4. Merokok: Penggunaan tembakau telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara.
5. Minum minuman beralkohol: Penelitian menunjukkan bahwa minum minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Obesitas
7. Paparan radiasi: Jika Anda pernah menjalani terapi radiasi sebelumnya—terutama di kepala, leher, atau dada—Anda lebih mungkin terkena kanker payudara.
8. Terapi penggantian hormon: Orang yang menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) memiliki risiko lebih tinggi terdiagnosis kanker payudara.