Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama meluruskan berita yang beredar tentang serangan MERS-CoV di Thailand.
Beberapa media menyebutkan terdapat 175 kasus MERS-CoV di Thailand. "Itu bukan berarti 175 orang itu sakit, itu bukan 175 pasien," katanya melalui keterangan resmi, Minggu (21/6/2015).
Menurutnya, yang dimaksud 175 orang adalah mereka yang mengalami kontak atau mungkin berhubungan dengan pasien MERS di Thailand, dan mereka ditemukan lewat program contact tracing.
Mereka terdiri dari anggota keluarga pasien, petugas kesehatan yang menangani pasien, supir taksi yang membawa pasien dari bandara, mereka yang duduk dua baris di depan dan dua baris di belakang di pesawat yang pasien tumpangi hingga seluruh awak pesawat itu.
Tjandra yang juga merupakan anggota dari WHO Emergency Committe on MERS-CoV ini menjelaskan kegiatan contact tracing memang harus dilakukan secara luas dan ketat serta harus dilakukan oleh semua negara yang punya kasus MERS.
Mereka yang ditemukan dalam contact tracing akan dikarantina 14 hari. Ada berbagai cara karantina yaitu dirawat di rumah sakit, tidak keluar rumah, dikarantina di bangunan tertentu milik pemerintah, tetap bekerja tapi diminta menghindari tempat keramaian umum, dan secara ketat di ukur suhu tubuh pada pagi dan sore.