Taylor Swift/Reuters
Musik

Taylor Swift Ungkap Kekecewaan Terhadap Apple Music

Andhina Wulandari
Senin, 22 Juni 2015 - 07:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Taylor Swift mengungkapkan alasannya tidak memasukkan album 1989 ke dalam layanan streaming Apple Music.

Dalam sebuah surat terbuka bertajuk “To Apple, Love Taylor” yang dia tulis di akun Tumblr miliknya, Taylor menjelaskan kekecewaan terhadap layanan streaming yang akan dirilis pada 30 Juni itu.

“Saya menulis ini untuk menjelaskan mengapa saya tidak mengizinkan album saya, 1989, untuk masuk ke dalam layanan streaming Apple Music. Saya pikir ini perlu penjelasan, karena Apple selalu menjadi salah satu partner terbaik saya dalam penjualan musik dan menciptakan berbagai cara untuk menghubungkan saya dengan penggemar,” tulis penyanyi berusia 25 tahun itu.

Taylor pun memuji Apple sebagai perusahaan yang selalu berinovasi dan berusaha mendobrak hal-hal umum untuk menciptakan suatu hal yang baru.

Namun satu hal yang menjadi permasalahan bagi Taylor adalah aturan yang diterapkan oleh Apple Music, yang menurutnya merugikan para musisi.

Untuk para pelanggan Apple Music akan dikenai biaya yang cukup murah, yaitu US$9,99 per bulan, di mana mereka bisa mendengarkan segala macam musik yang mereka suka. Mereka pun memberikan masa percobaan gratis selama tiga bulan bagi para pelanggan.

“Saya rasa kalian tahu bahwa Apple Music akan menawarkan tiga bulan masa percobaan bagi siapa saja yang mendaftar untuk layanan tersebut. Namun mungkin kalian tidak tahu bahwa Apple Music tidak akan membayar penulis, produser, atau artis tersebut selama tiga bulan.”

“Saya melihat itu sebagai sesuatu yang mengejutkan, mengecewakan, dan sangat tidak sesuai dengan perusahaan yang selama ini dikenal progresif dan dermawan,” ujarnya.

“Ini bukan tentang saya. Syukurlah, saya sudah menelurkan lima album dan saya bisa membiayai diri saya, band saya, kru saya, dan seluruh tim manajemen dengan penampilan langsung. Tapi ini tentang para musisi dan band yang baru saja merilis lagu mereka dan kesuksesan mereka tidak akan dibayar.”

“Ini tentang para penulis lagu yang berusaha untuk memulai debut dan berharap royalti dari musik mereka akan melepaskan mereka dari utang. Ini tentang para produser yang bekerja tanpa lelah untuk berinovasi dan mencipta, sama seperti para inovator di Apple yang merupakan pionir di bidang mereka, tapi tidak akan dibayar selama seperempat tahun dari musik mereka yang dimainkan,” jelas Taylor.

Taylor pun mengatakan masa tiga bulan untuk tidak dibayar merupakan waktu yang cukup lama dan tidak adil untuk meminta seseorang bekerja tanpa dibayar.

Dia pun berharap Apple bisa mengganti peraturannya tersebut, karena dia merasa industri musik bisa merasakan dampaknya dengan kehadiran layanan streaming itu.

“Kami tidak meminta iPhone gratis. Jadi tolong jangan minta kami untuk memberikan musik kami pada Anda tanpa kompensasi,” tutupnya.

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro