Bon Jovi/Billboards
Show

Pasar Indonesia Antusias Sambut Konser Musisi Luar Negeri

Deandra Syarizka
Rabu, 24 Juni 2015 - 18:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2015 ini sepertinya menjadi tahun penuh konser bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, deretan musisi papan atas luar negeri  seperti One Direction, Boyzone, Katy Perry, Michael Bubble sukses menggelar perhelatan akbarnya di tanah air. Tak hanya  itu, masih banyak musisi internasional yang “antre” untuk menyelenggarakan konsernya di  sini. Beberapa di antaranya adalah Bon Jovi, Chris Brown, hingga musisi pendatang baru Ariana Grande.

Salah satu promotor yang akan mendatangkan Bon Jovi tahun ini, Live Nation  menganggap Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar untuk tur musik. Oleh karena itu, perusahaan yang telah memiliki 44 kantor perwakilan di seluruh duna ini juga berekspansi ke Indonesia.

Bekerja sama dengan Java Jazz Promotions, mereka membentuk Live Nation Indonesia untuk menyelenggarakan konser di Indonesia. Kantornya di tanah air ini merupakan cabang ke-sembilan yang berada di wilayah Asia.

“Bon Jovi adalah band rock legendaris yang memiliki banyak sekali penggemar di Indonesia. Albumnya terjual sebanyak 130 juta copy, dan Indonesia menjadi pemberi kontribusi terbesar ke-9 dalam penjualan itu,” ujar Managing Director Live Nation Indonesia Kimberley Frasher.

Dia menambahkan, Jakarta menjadi kota pertama dalam penyelenggarakan tur Asia Bon Jovi. Kedatangan kedua band rock legendaris ke Indonesia ini ditargetkan mampu menjangkau hingga 40.000 penonton pada konser yang akan diselenggarakan 11 September nanti.

Melihat fenomena ini, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menilai Indonesia memang telah diakui sebagai pasar yang bagus untuk penyelenggaraan konser.  Menurutnya, tren meningkatnya frekuensi penyelenggaraan konser di Indonesia turut dipengaruhi beberapa hal, mulai dari teknologi internet yang membantu menyiarkan kesuksesan konser-konser di Indonesia, hingga munculnya infrastruktur memadai seperti ICE BSD dan Ciputra Artpreneur yang telah memiliki standard internasional.

“Memang di Eropa beberapa tahun belakangan ini ada semacam krisis jadi orang lebih hemat sehingga tentu saja secara natural mereka, para promotor dan artis mencari pasar yang lebih siap dan mereka melihat Indonesia sebagai negara yang besar, sehingga kelompok kelas AA plusnya itu besar juga yang bisa menyerap harga tiket yang cukup mahal,” ujarnya kepada Bisnis.com.

Meski belum memiliki data pasti mengenai besaran kontribusi penyelenggaraan konser terhadap pendapatan negara, tetapi pria yang juga dikenal sebagai ayah dari penyanyi Sherina ini mengakui bahwa sektor ini menjadi salah satu unggulan di bidang industri kreatif. Faktor harga tiket yang cukup mahal serta peminat yang sangat banyak menjadi alasan utamanya.

Dia juga menilai musik pop masih menjadi favorit para peminat musik di Indonesia, diikuti dengan genre jazz yang mulai meningkat peminatnya seiring dengan suksesnya penyelenggaran festival musik jazz beberapa tahun belakangan. Konser yang diselenggarakan dengan konsep menghibur, ujar dia, akan jauh lebih disukai ketimbang yang memiliki konsep serius seperti resital piano yang cenderung terbatas penggemarnya.

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro