Bisnis.com, JAKARTA - Bulan Ramadan membawa berkah bagi umat muslim, tak hanya pahala yang berlipat ganda, tetapi juga pendapatan yang bertambah dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Sudah menjadi tradisi di Indonesia, setiap pekerja muslim akan mendapatkan THR menjelang Hari Raya Idulfitri.
Bila tak pandai-pandai mengelola THR dengan baik, bisa saja 'rejeki nomplok' itu tahun ini 'menguap' begitu saja, tanpa jelas ke mana perginya. Apalagi, Ramadan selalu dikaitkan dengan belanja, terutama untuk merayakan Idulfitri.
Perencana keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali mengatakan pada dasarnya pembagian penggunaan THR dapat dibuat hampir serupa dengan gaji bulanan. Dia mencontohkan komposisi pengeluaran gaji bulanan biasanya sebanyak 2,5%-10% digunakan untuk keperluan sosial, 35% untuk cicilan hutang, 10%-20% untuk
menabung atau investasi, dan sisanya 40%-60% untuk biaya hidup yang konsumtif.
Sementara untuk THR, dapat digunakan untuk sedekah plus zakat fitrah sebesar 10%. Selanjutnya, sekitar 10%-20% dari uang THR itu dapat digunakan untuk menabung atau investasi.
Nah, kemudian sekitar 40%-60% dapat digunakan untuk keperluan konsumtif seperti beli baju baru, menghias rumah, mudik, dan lain-lain.
Bagaimana dengan yang 35%? Jika pada gaji bulanan komposisi ini digunakan untuk keperluan membayar utang, untuk THR bisa dialokasikan kemana saja tergantung situasi dan kondisi. ”Bisa tambahkan ke jatah sedekah,” katanya kepada Bisnis.
Selain itu, dana yang 35% tersebut juga bisa digunakan untuk menambah setoran investasi. Namun, jika pengeluaran untuk Idulfitri membutuhkan uang lebih banyak, boleh saja angka 35% itu masuk ke dalam anggaran konsumtif.
Menurut Senior Advisor OneShieldt Financial Planning Pandji Harsanto, uang THR harus digunakan secara bijak dengan empat fokus.
Pertama, untuk keperluan membayar zakat fitrah dan zakat maal atau zakat kekayaan.
Kedua, untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran, seperti biaya mudik, konsumsi Lebaran, baju Lebaran, buka bersama, angpao Lebaran, serta oleh-oleh.
Dana THR pun dapat dimanfaatkan untuk persiapan keperluan Iduladha jika kebutuhan-kebutuhan untuk Ramadan dan Idulfitri tersebut telah terpenuhi sebelumnya.
Menurut Pandji, kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri seperti tiket mudik sebetulnya dapat dicicil jauh hari sebelumnya.
Dia mencontohkan untuk tiket pesawat apabila membeli beberapa bulan sebelumnya, tentu bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah. Lalu untuk baju Lebaran, juga dapat dicicil sejak bulan-bulan sebelumnya.
Ketiga, lunasi utang konsumtif dengan THR. Jika memang masih memiliki jenis utang ini, mendapatkan THR merupakan kesempatan untuk melunasinya.
Keempat, gunakan uang THR untuk tambahan dana darurat atau investasi. Mengumpulkan dana darurat sangat penting untuk kebutuhan mendesak. Ini langkah yang tepat bagi mereka yang masih merasa dana daruratnya belum mencukupi.
Lihat jumlah dana darurat yang telah terkumpul sebelumnya. Apabila telah mencapai 30% dari jumlah ideal maka sebaiknya sisa uang THR langsung digunakan untuk investasi.
Jumlah ideal dana darurat yaitu sebesar enam kali pengeluaran bulanan untuk lajang, dan bagi yang sudah menikah membutuhkan dana darurat 6-15 kali pengeluaran bulanan rumah tangga, tergantung dari jumlah anak yang dimiliki. []