Bisnis.com, MADURA – Metode pelayanan di Rumah Makan Bebek Sinjay, Madura, Jawa Timur memang bisa dibilang menuntut perjuangan.
SIMAK:5 Penyebab Kecelakaan di Tol Cikopo-Palimanan
Untuk menempuh lokasi ini bisa dibilang cukup mudah. Begitu Anda tiba di ujung jembatan sisi Madura, hanya perlu belok ke kiri di pertigaan Tangkel. Dari sini perjalanan bisa ditempuh dengan naik ojek, ataupun angkot yang hanya memakan waktu 20 menit.
BACA JUGA: GUNUNG GAMALAMA MELETUS: Sriwijaya Batal Terbang
Begitu tiba di rumah makan yang berdinding dari tepas bambu, Anda akan menemui antrian yang panjang. Sistem yang diberlakukan memang harus mengantri terlebih dahulu, bukan memesan saat sudah duduk di bangku.
SIMAK: Komjen Budi Waseso Tantang Pengeritiknya Lapor ke Propam Polri
Antrean pertama untuk pemesanan yakni di depan meja kasir. Setelah membayar dan mendapat nomor antrian, berikutnya berpindah ke samping kiri atau kanan untuk antri menuggu pesanan.
Menunggu sajian ini bisa memakan waktu dari tiga puluh hingga satu jam, tergantung banyaknya pesanan yang sedang dilayani. Pada saat antre, pelanggan juga tidak bebas untuk memilih bagian paha atau dada karena daging bebek yang diberikan sesuai dengan yang tersedia.
Proses yang berbeda ini ternyata tidak dapat diterima oleh semua konsumen, apalagi yang masih berprinsip bahwa pelanggan adalah raja.
BACA JUGA: GUNUNG RAUNG MELETUS: Juanda Ditutup, Ini Penerbangan yang Terganggu
Contohnya, Comera Arihatsu yang sudah beberapa tahun terakhir bermukim di Jakarta Barat. Menurutnya di Ibu Kota sebenarnya ada banyak jenis masakan bebek tetapi nama Bebek Sinjay membuatnya penasaran.
SIMAK: Tak Open House, Gubernur Ganjar Bisa Ditemui di Sini
Perempuan 26 tahun ini makin terprovokasi, karena ulah teman-temannya yang sering mengunggah foto Bebek Sinjay di media sosial.
“Orang sekantor saya sering heboh, mereka juga bilang masa orang Madura tidak pernah ke sini, makanya tadi begitu nyampai di Madura saya langsung mengajak mama ke sini,” katanya, Rabu (15/7/2015).
Awalnya dia merasa sangat gembira ketika pertama ikut dalam barisan antrean pemesan. Namun, kesan akhirnya yang dia dapat berbeda dengan saat pertama datang.
“Dari 1-10, nilainya 3. Tadi bete banget karena pelayanannya, siapa yang duluan datang bukan itu yang duluan dilayani,” ucapnya.