Peserta mengikuti karnaval Pesona Kuningan 2 dalam rangka memperingati ulang tahun Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (3/9)./Antara
Travel

Karnaval Budaya Magnet Wisata Kuningan

Newswire
Jumat, 4 September 2015 - 03:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Puluhan ribu warga Kuningan berdesakan di sepanjang Jalan Siliwangi sampai Taman Kota menyaksikan sekitar 10 ribu peserta karnaval budaya dan pembangunan dalam rangka hari jadi Kuningan ke-517. Acara ini berlangsung hingga Kamis, (3/9/2015).

Karnaval diikuti satuan kerja perangkat daerah 32 kecamatan, organisasi kepemudaan, puluhan sekolah, komunitas, usaha kecil-menengah, objek wisata, grup seni budaya, perbankan, dan lainnya.

Mayoritas peserta memakai baju tradisional Sunda. Bahkan camat, komandan rayon militer, dan kepala kepolisian sektor dari beberapa kecamatan memakai baju adat. Selain dari Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Ciamis juga mengirim tim keseniannya.

“Karnaval budaya dan hasil pembangunan merupakan daya tarik tersendiri bagi daerah Kuningan untuk mempromosikan wisata dan budaya daerah asli Kuningan yang masih bertahan selama 517 tahun,” ujar Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda di sela-sela karnaval.

Berbeda dengan daerah lain, karnaval budaya ini mewajibkan peserta memakai pakaian daerah dan menampilkan budaya asli Kuningan. Setiap kecamatan diwajibkan melibatkan personel komando rayon militer dan kepolisian untuk berpakaian adat Sunda. Camat memakai baju demang, danramil memakai baju panglima perang, dan kapolsek memakai baju Senopati. 

“Saya suka berpakaian ini,” kata Danramil Ciawigebang Kapten Inf Yusuf.

Dia berpakaian merah kuningan dan berperan sebagai panglima perang yang memimpin pasukan dari truk trailer yang disulap menjadi kendaraan perang.

Para wanita banyak yang mengenakan kebaya, sedangkan pria memakai baju komprang hitam dengan ikat kepala khas Sunda. Ribuan penari, grup calung, reog Sunda, kohkol (kentongan) Sunda, kecapi, suling, terompet, dan pencak silat silih berganti mewarnai suasana kemeriahan hari jadi Kuningan.

 Puluhan mobil hias dari berbagai SKPD, kecamatan, perbankan, pasukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Viking Kuningan pendukung Persib, dan beberapa komunitas sepeda motor ikut memeriahkan acara ini.

Namun penonton mengeluh ketika komunitas motor melintas. Pengemudi motor membunyikan suara knalpot yang begitu keras sehingga penonton merasa bising dan tidak nyaman.

“Kalau bisa tahun depan komunitas motor tidak usah ikut. Mereka sangat berisik,” ujar Suminah, seorang penonton, sambil menutup telinga anaknya.

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro