Pastikan kebutuhan psikologis buah hati selalu tercukupi, di manapun dan kapanpun Anda berada. /sasakala.worldpress
Health

Tangguh Membesarkan Anak Seorang Diri

Wike Dita Herlinda
Minggu, 6 September 2015 - 08:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak semua orangtua dapat berkumpul bersama dan selalu hadir dalam membesarkan buah hati mereka. Dalam beberapa kasus, orangtua yang terpaksa hidup berjauhan dari anak akibat berbagai kondisi dan alasan.

Sering ditemui orangtua yang terpaksa membesarkan anaknya seorang diri karena pasangan yang tinggal berjauhan. Berbagai kondisi dan alasan yang menyebabkan tinggal berjauhan, misalnya, akibat tuntutan pekerjaan, perbedaan kewarganegaraan, tengah menjalani hukuman, dan sebagainya.

Tentunya, membesarkan anak seorang diri bukanlah hal yang mudah. Jika salah penanganan, bisa-bisa si anak mengalami guncangan atau merasa haus akan kasih sayang yang dia butuhkan.

Psikolog Anak dari RS Asri Jakarta Alzena Masykouri menjelaskan pada dasarnya orangtua memiliki fungsi dan peran masing-masing dalam membesarkan anak. Apabila salah satu fungsi tersebut hilang, tentunya anak tidak mendapatkan stimulasi yang lengkap dari orangtuanya.

Dalam keadaan normal, akan ada salah satu peran atau fungsi yang lebih dominan dalam hal pengasuhan anak, misalnya, ayah berperan lebih besar dalam pembentukan disiplin sekaligus pengembangan kemampuan logika pada masa pertumbuhan anak.

Di sisi lain, ibu berperan banyak dalam hal penanaman nilai-nilai keluarga dan pengasuhan. “Jika salah satu peran itu timpang atau hilang, mungkin saja stimulasi yang diterima anak menjadi tidak lengkap karena absennya salah satu orangtua.”

Alzena yang juga pemilik sekolah Bestariku Bintaro mengatakan pasangan yang hidup berjauhan dalam membesarkan buah hatinya harus memerhatikan hal-hal detail agar anak tidak kekurangan kasih sayang atau perhatian.

Satu hal yang harus dipenuhi adalah seorang ayah atau ibu wajib mengusahakan kedua fungsi orangtua untuk anak. Guna mengisi kekosongan itu, orangtua dapat memanfaatkan peran kakek, nenek, paman, atau bibi yang juga dekat dan terlibat langsung dalam pengasuhan anak.

Meskipun saat ini teknologi komunikasi sudah semakin canggih dan dapat membuat jarak jauh terasa dekat, Alzena menegaskan komunikasi via gadget tetap tidak dapat menggantikan keindahan interaksi langsung dan sentuhan fisik antara orangtua dan anak.

Bagaimanapun, kemajuan teknologi itu dapat dimanfaatkan untuk membantu orangtua yang hidup berjauhan dengan anaknya tidak sampai putus kontak. Tujuannya, tentu saja agar masing-masing orangtua mengetahui perkembangan terkini buah hatinya.

“Paling tidak, komunikasi membantu orangtua dan anak tidak kehilangan momentum dalam kehidupan mereka. Kebiasaan bercerita dan berbagi dapat terus dilakukan tanpa terbatas oleh jarak,” tutur Alzena.

Lebih lanjut, untuk mencegah agar anak tidak sampai merasa asing dengan orangtua yang jarang ditemuinya, orangtua yang berjauhan harus selalu mengupayakan keterlibatan anak dalam setiap momentum kehidupan.

Dia mencontohkan saat ayah tidak dapat hadir ketika anak sedang pentas di sekolahnya, ibu dapat merekam video khusus bagi sang ayah atau bahkan melakukan video call ketika pergelaran anaknya sedang berlangsung.

“Demikian pula terhadap anak. Komunikasi setiap hari dan kebutuhan untuk berbagi cerita pada anggota keluarga yang sedang tidak bersama harus selalu dijadikan kebutuhan yang paling utama,” lanjutnya.

Satu hal yang perlu digarisbawahi, kondisi kekosongan peran salah satu orangtua akan selalu terasa oleh anak pada usia berapapun. Reaksi yang muncul dari kondisi tersebut pun bervariasi.

“Ada anak yang mampu menyibukkan diri dan mendapatkan peran tersebut dari figur lain seperti guru atau keluarga dekat. Namun, ada juga yang secara ekspresif menampilkan kegelisahannya dalam berbagai bentuk perilaku.”

Jika Anda saat ini sedang berada dalam posisi yang mengharuskan untuk membesarkan anak sendirian karena jauh dari pasangan, pastikan kebutuhan psikologis buah hati selalu tercukupi, di manapun dan kapanpun Anda berada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (6/9/2015)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro