Bisnis.com, JAKARTA-- Pengusaha jual beli batu akik di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai gulung tikar setelah sekitar satu tahun ini sempat berjaya.
SIMAK: Bertemu Donald Trump: Setya Novanto Cs Habiskan Rp4,63 Miliar
Ketua Gabungan Pencita Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, mengatakan daya serap pembeli terhadap batu akik kini hanya berkisar dua persen.
BACA JUGA: Begini Cara Ahok Bikin Nyaman Warga Jakarta
Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
SIMAK: Ritz-Carlton Reserve, di Sini Tamu Menanam & Memanen Padi
"Lihat Mall Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi," ujarnya, Minggu (6/9/2015).
SIMAK: 6 Kesalahan Bikin Diet Anda Gagal
Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli yang rendah, harga batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan.
SIMAK: KEBAKARAN HUTAN: Kabareskrim Anang Iskandar Diminta Usut Tuntas
Dia menyarankan, pemerintah Aceh menyelamatkan usaha batu akik masyarakat, karena Aceh memiliki potensi besar sumber daya alam itu.
Selain itu ada hal yang membuat harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. Yaitu penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh, bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah, yang sebelumnya bernilai jutaan rupiah.
BACA JUGA: Ini Petani Muda & Cantik Kontestan X Factor
Saat ini sudah lebih ratusan ton dikeluarkan dalam bentuk bongkahan keluar Aceh tanpa ada legalitas pemerintah.
Dia bukan asal mengeluarkan sinyalemen karena mereka telah memantau hal itu. Jika ini terus terjadi maka penghasilan perajin dan pebisnis batu akik setempat sangat terpukul.