Bridge of Spies/comingsoon.net
Entertainment

Bridge of Spies: Pertukaran Sandera di Era Perang Dingin

Duwi Setiya Ariyanti
Rabu, 21 Oktober 2015 - 16:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Film ke-25 karya Steven Spielberg ini menambah daftar film tentang spionase seperti Mission Impossible: Rogue Nation, The Man From U.N.C.L.E., dan Spectre.

Film berjudul  Bridge of Spies ini berkisah tentang pertukaran sandera dari masing-masing kubu yang terlibat dalam Perang Dingin.

Berawal dari seorang mata-mata Uni Soviet Rudolf Abel (Mark Rylance) yang menyamar menjadi pelukis dan ditangkap Pemerintah Amerika Serikat. Abel lantas menyewa pengacara yaitu James B. Donovan (Tom Hanks). Tak mudah bagi Donovan menyelesaikan tugasnya. 

Banyak orang memusuhinya karena membela orang yang dianggap membahayakan negara. Kendati demikian, Donovan sendiri tak peduli apakah benar Abel merupakan mata-mata utusan Uni Soviet.

Tak lama, seorang tentara Amerika Francis Gary Powers yang mendapat misi untuk mengintai Uni Soviet mengalami kegagalan. Pesawatnya ditembaki saat sedang mengambil gambar dari udara. Sama seperti Abel, Powers menjadi tawanan Pemerintah Uni Soviet. 

Beban semakin bertambah ketika mahasiswa asal Amerika Serikat yang berkuliah di Jerman Timur, Frederic Pryor tertangkap tentara Jerman Timur.

Donovan akhirnya mengambil langkah untuk bernegosiasi agar masing-masing warga negara bisa kembali. 

Caranya, melalui sebuah pertukaran. Apakah Donovan bisa menyelamatkan dua warga Amerika dengan hanya menukar Abel? 

Film yang diilhami dari kisah nyata ini menampilkan adegan tanpa percakapan pada menit pertamanya yang cukup panjang.

Film ini tak sekadar memberi sinaran terhadap kemampuan akting Tom Hanks tapi juga bisa mengambil nilai bagaimana Donovan melakukan negosiasi di tengah masa kritis. 

Digambarkan pula bahwa apapun yang dilakukan ketiga negara itu memiliki kepentingannya masing-masing tak seperti Donovan yang hanya ingin mengembalikan warga yang ditahan ke negaranya. 

Meskipun menampilkan sisi menegangkan, film berlatar tahun 1957 itu menyisipkan beberapa percakapan lucu, juga memberi sedikit jeda dari durasinya yang cukup panjang yaitu 141 menit. 

 

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro