Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian pariwisata Maladewa menyatakan sejumlah insiden yang menyebabkan Presiden Abdulla Yameen mengumumkan keadaan darurat tidak akan mempengaruhi keamanan para wisatawan yang berkunjung ke negara pulau tersebut.
Yameen sebelumnya mengumumkan keadaan darurat selama 30 hari menyusul memburuknya keamanan nasional negara itu. Aparat keamanan menemukan alat dan bahan peledak di dekat kediaman sang presiden di Male selain sejumlah senjata api.
Maladewa yang memiliki pantai berpasir putih dengan warna air biru kehijauan mampu menarik kunjungan wisatawan asing hingga 1,2 juta per tahun. Wisatawan biasanya menghabiskan uang hingga US$10.000 per malam untuk menginap di hotel yang berada di di kawasan resor pedesaan.
Sebanyak 29% dari pendapatan negara yang berada di Lautan India itu berasal dari industri pariwisata.
"Saya memberikan jaminan bahwa turis akan aman dan apa yang terjadi akhir-akhir ini tidak ada hubungannya dengan keamanan mereka,” ujar Menteri Pariwisata Maladewa Moosa Zameer sebagaimana dikutip Reuters, Senin (9/11/2015).