Pantai Pulisan, Sulut/Ilustrasi-Lukas Hendara T.M.
Travel

Genjot Kunjungan, Sulut Perlu Kalender Wisata

Amanda Kusumawardhani
Selasa, 1 Desember 2015 - 02:30
Bagikan

Bisnis.com, MANADO--Ketersediaan kalender wisata dinilai menjadi prasyarat utama untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun depan.

Hal tersebut sekaligus berkaitan dengan pencanangan Visit North Sulawesi 2016 yang ditandai dengan ikon tarsius, hewan langka asal Sulut pada beberapa bulan yang lalu.

“Kami butuh komitmen dan kerja sama dari pemerintah untuk mewujudkan ambisi tersebut. Misalnya, di setiap hotel, bandara, dan tempat hiburan selalu disediakan pamflet-pamflet mengenai destinasi di Sulut,” kata General Manager Hotel Whiz Prime Megamas Yushi Quan di Manado, Senin (30/11/2015).

Jika mengacu ke kalender acara di Sulut, pemerintah hanya memiliki 20 acara tahunan. Itu pun, banyak kota/kabupaten yang memiliki acara tahunan dengan jumlah lebih dari satu.

Tak hanya itu, dirinya juga menuntut pemerintah untuk menjamin keberlanjutan dari setiap acara yang masuk dalam kalender wisata Sulut. Pasalnya, hal itu juga akan mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung di kawasan yang dikenal dengan Bumi Nyiur Melambai ini.

Ketersediaan kalender tersebut, ucapnya, juga membantu para wisatawan asing dan lokal untuk merencanakan terlebih dahulu liburan mereka. Meskipun demikian, dirinya mengakui 50% tamu hotel yang menginap di Whiz Prime Megamas adalah wisatawan domestik.

Menurutnya, potensi Manado sebagai kota tujuan MICE menjadi pertimbangan utama perseroan memilih kota ini sebagai lokasi pembangunan hotel di KTI. Tak hanya itu, dirinya juga membidik para traveler dengan mobilitas tinggi di Manado sehingga lokasi terpilih di kawasan Megamas.

Meski situasi perekonomian tengah melambat, operator optimistis tingkat keterisian kamar mampu menembus 50% dalam dua bulan ke depan. Dalam jangka panjang, bahkan dirinya meyakini okupansi hotel bisa terjaga di kisaran 70%-80%.

General Manager PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) Branch Manado Dedy Irawan mengungkapkan potensi Manado sebagai kota pariwisata dan tujuan MICE memang masih jauh dari sempurna.

“Tetapi, potensi itu sebenarnya sudah ada dan tinggal dipoles. Pengembangan pariwisata dan MICE membutuhkan dukungan lintas sektor, salah satunya adalah kalender wisata,” katanya.

Bahkan, dalam waktu dekat, emiten berkode GIAA berencana menambah satu lagi frekuensi rute penerbangan Jakarta-Manado (PP). Itu berarti, maka frekuensi penerbangan Jakarta-Manado (PP) akan menjadi delapan kali dalam sehari.

Hingga Oktober 2015, jumlah penumpang emiten penerbangan berkode GIAA mencapai 190.000. Capaian tersebut tercatat tumbuh 10% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan perseroan akan terus melakukan inovasi dan ekspansi rute karena Manado sangat potensial dalam hal peningkatan kunjungan turis lokal maupun domestik.

“Kami berencana melakukan penambahan rute Manado-Gorontalo tahun depan. Untuk rute internasional, anak perusahaan kami [PT Citilink Indonesia] akan menggarap rute Manado-China [PP] dengan sistem charter,” tambahnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro