Setu Babakan/kemdikbud.go.id
Travel

Setu Babakan, Tempat Wisata Murah-Meriah di Jakarta

Dewi Aminatuz Zuhriyah
Sabtu, 12 Desember 2015 - 21:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Budaya merupakan warisan yang perlu dilestarikan keabadiannya.

Tak hanya berbentuk kesenian, budaya juga meliputi bahasa, tradisi, kuliner, hingga desain bangunan. Salah satu budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah perkampungan Betawi Setu Babakan.

Area yang berada di sekitar danau seluas 32 hektare ini telah diresmikan sejak tahun 2004 sebagai perkampungan Betawi.

Pelestarian budaya Betawi ini merupakan salah satu program Pemprov DKI Jakarta yang telah dirancang sejak lama. Semula, Pemprov DKI Jakarta berencana memilih Condet sebagai lokasi perkampungan Betawi.

Namun, karena hambatan, maka Pemprov DKI melirik daerah Cipayu, Marunda, dan Setu Babakan sebagai lokasi cadangan, hingga akhirnya diputuskan Setu Babakan sebagai cagar budaya perkampungan Betawi.

Hal ini antara lain disebabkan lokasi Setu Babakan yang cukup strategis, kemudahan akses untuk menuju lokasi, dan karena mayoritas penduduk adalah masyarakat asli Betawi.

Objek Wisata

Setu memiliki arti yaitu danau. Danau atau Setu Babakan ini terletak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu Babakan yang pada mulanya berfungsi sebagai cagar budaya, kini telah bergeser menjadi salah satu objek wisata yang ada di Jakarta.

Tak hanya masyarakat yang berada di Kecamatan Jagakarsa, masyarakat dari luar Jakarta juga berkunjung ke perkampungan Betawi ini.

Ada yang sengaja datang untuk memancing. Sebagian dari pengunjung mengaku, bahwa tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi.

Salah satunya adalah Indah, mahasiwa jurusan psikologi YAI. Dia  mengaku sering berkunjung ke Setu Babakan pada akhir pekan.

“Sering sih Mbak sama keluarga, apalagi kalau weekend,” ujarnya.

Selain untuk berlibur, ada juga beberapa pengunjung yang sengaja datang ke perkampungan budaya Betawi untuk tujuan observasi. Salah satunya adalah Zila, mahasiswi Ilmu Komunikasi ini sengaja datang untuk penelitian tentang dialek berbahasa masyarakat Betawi.

“Alasan datang kesini sebenarnya untuk tugas kampus sih, bikin paper tentang kebudayaan Betawi. Karena disini perkampungan Betawi, jadinya aku memilih tempat ini sebagai tujuan,” ujar Zila.

Untuk memasuki kawasan perkampungan Budaya Betawi, pengunjung tidak dipungut biaya. Namun, jika membawa kendaraan pribadi pengunjung hanya diminta sebesar Rp2000 untuk parkir.

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro