Bisnis.com, JAKARTA - Setiap seniman memiliki caranya sendiri untuk menuangkan imajinasinya. Begitu pula yang dilakukan seniman patung Purjito untuk mengumpulkan tujuh pemimpin negara.
Seniman patung yang telah berkarya sejak 27 tahun lalu ini, menampilkan karya berjudul Dialog/Dialektika (perunggu, skala 1:1, 2015) dalam pameran tunggal Memorandum di Galeri Nasional Indonesia hingga 8 Januari mendatang. Pameran tunggal Memorandum menampilkan 44 judul karya relief dan patung karya Purjito.
Karya Dialog berasal dari ruang imajiner Purjito yang ingin mengumpulkan sejumlah pemimpin negara hadir dan bertemu dalam satu panggung. Karya Dialog ini menampilkan figur Presiden Soekarno yang sedang duduk berhadap-hadapan dengan Presiden keempat RI Gus Dur, sebagai pusat perhatian. Mereka duduk dikelilingi sosok penting seperti, Soeharto, BJ Habibie yang didampingi Ainun Habibie, Megawati Soekarno Putri, SBY, dan Joko Widodo.
Pada bagian lain, Patung berjudul Miranda (aluminium, 160x73x25 cm, 2012) tampil sebagai sosok figur Miranda Goeltom dengan struktur seperti bentuk anak kunci. Bagi Purjito, Miranda merupakan Miranda Goeltom merupakan sosok perempuan tangguh yang menghadapi semua persoalan tampak tak gentar dan menerima resiko serta konsekuensi dengan tegar.
Sutradara dan produser Garin Nugroho paling tertarik pada karya patung yang menampilkan sejumlah pemimpin negara melalui karya berjudul Dialog/Dialektika (perunggu, skala 1:1, 2015). Menurutnya, karya ini menunjukkan karakter Purjito, yang membedakan dengan seniman patung lainnya. Pada karya tersebut, Purjito menampilkan momen dialog persoalan politik yang langka terjadi dalam kehidupan nyata.
"Mengagumkan. Dia biasa mengelola monumen di ruang publik. Dan pameran ini menjadi monumen pribadinya dengan gagasan pada tokoh nasional tersebut," katanya ditemui sesaat sebelum pembukaan pameran.