Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat menargetkan pengerukan Batang Arau di pusat Kota Tua Padang yang diperuntukan sebagai kawasan marina dan pariwisata berbasis sungai di daerah itu tuntas tahun ini.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan pemerintah setempat berencana mengembangkan kawasan Kota Tua, dan merevitalisasi sungai Batang Arau yang membelah kawasan tersebut.
“Fokusnya memang untuk kegiatan pariwisata. Kami keruk dulu sungai yang sudah mengalami pendangkalan dan memindahkan bangkai-bangkai kapal yang ada di sana,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (1/2/2016).
Dia mengatakan pemda setempat bersama Balai Sungai Wilayah V Kementerian PUPR, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur Padang, dan PT Pelindo II cabang Teluk Bayur menargetkan pengerjaan pengerukan itu selesai tahun ini.
Menurutnya, pembiayaan untuk pengerukan itu dianggarkan melalui APBN yang dikerjakan Balai Sungai, sedangkan pemda hanya berperan sebagai fasilitator untuk memudahkan proses pengembangan kawasan.
“Semuanya bagi tugas. Pemkot fokus di penataan kawasan, sehingga nanti dijadikan pelabuhan marina dan kegiatan wisatanya jalan,” ujarnya.
Adapun, sesuai kesepatan bersama untuk pengembangan kawasan tersebut, Balai Sungai akan melakukan pengerukan sedimen mulai Februari dari arah jembatan Siti Nurbaya ke arah hulu, dan KSOP menarik bangkai kapal niaga yang tidak bertuan di sepanjang sungai.
Selain itu, juga penataan sepanjang aliran sungai dengan membongkar café-café yang tidak memiliki izin, serta Pemkot Padang akan merehabilitasi secara total jalur pedestrian sepanjang Batang Arau sampai Jalan Hayam Wuruk di tengah kota.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Padang Medi Iswandi menyebutkan kawasan sepanjang Kota Tua dan Batang Arau akan dijadikan pusat kuliner dan jajanan malam di Kota Padang.
“Sepanjang Batang Arau sampai ke kawasan klenteng Kota Tua menjadi kawasan kuliner, dengan tidak mengubah bentuk bangunan dan cagar budaya yang ada,” katanya.
Dia mengatakan pemda juga melakukan penataan dengan memindahkan pedagang kaki lima di sepanjang jembatan Siti Nurbaya ke kawasan kuliner yang sudah direncanakan.
