Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi mobile khusus fashion, LYKE, telah menggandeng 50 brand lokal di Indonesia. Hal ini merupakan strategi perusahaan untuk memaksimalkan layanan belanja melalui ponsel pintar.
Perusahaan start-up yang muncul di Indonesia pada pertengahan 2015 ini menargetkan peningkatan dua kali lipat dalam menggandeng rekan kerja di 2016 ini.
LYKE berusaha memenuhi permintaan pelanggan akibat meningkatnya tren belanja online melalui telepon genggam.
Founder &CEO LYKE Bastian Purrer mengatakan pihaknya juga berencana menggandeng e-commerce brand luar negeri agar dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
“Kami sedang meningkatkan jalinan kerjsama dengan berbagai brand, termasuk (brand) luar negeri. Karena kami ini marketplace yang menjembatani konsumen dan penjual,” katanya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Menurutnya, tren perkembangan belanja mode dan pernak-perniknya secara online diprediksi meningkat drastis di negara berkembang seperti Indonesia.
Pasalnya, pihaknya menerapkan konsep mobile-only yang menjadikan belanja mudah dan cepat hanya dalam satu genggaman yaitu ponsel.
“Siapa sekarang yang tidak pakai ponsel pintar. Semua orang punya dan kebanyakan dari mereka tidak buta intenet. LYKE hadir sebagai salah satu aplikasi di ponsel pintar,” terangnya.
Oleh karena itu, ceruk pasar yang disasar adalah anak-anak muda yang waktunya tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya piranti komunikasi handphone.
LYKE tersedia di perangkat berbasis Andorid dan iOS
Hingga februari 2016, LYKE telah menghadirkan 10.000 produk dari 50 brand lokal. Adapun beberapa brand yang diajak kerja sama antara lain Berrybenka.com, localbrand.co.ic, bobobobo.com, hijabenka.com dan saqina.com.
