Bisnis.com, JAKARTA - Ditetapkannya Hari Bekal Nasional pada 12 April sejak 2013 ternyata tidak hanya menggerakkan budaya membawa bekal pada masyarakat urban, baik pekerja kantoran maupun siswa sekolah, tetapi juga menjadi peluang bisnis bagi berbagai tukang masak.
Sebab, tidak semua orang memiliki waktu untuk menyiapkan bekalnya sendiri di rumah. Oleh karena itu, penyedia antar kirim bekal menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Selain itu, semakin lama, para penyedia jasa tersebut semakin memikirkan kreativitas menu makanan.
Salah satunya dilakukan juga oleh chef Dapoer Patoni, Tony Khairul Hakim. Dia mengatakan penyajian makanan yang baik dan memenuhi kecukupan gizi menjadi syarat penting agar bekal menjadi menarik dan konsumen terhindar dari kebiasaan jajan sembarangan.
Berikut penjelasannya tentang tren membawa bekal, baik bagi pekerja maupun anak sekolah:
Sejak kapan menyediakan jasa membuat bekal? Bagaimana ceritanya?
Kalau bisnischef dan katering saya sudah buka sejak lama, tapi untuk menyediakan jasa bekal, baru sekitar dua bulan terakhir. Kebetulan saya sudah menjalankan bisnis tersebut dan sudah mengiklankannya.
Bekal yang saya tawarkan bertema makan siang sehat, dengan pangsa pasar orang-orang pekerja. Namun, kami sudah membidik target pasar anak-anak. Hanya saja sampai sekarang kami belum menerima order untuk konsumen anak.
Akan tetapi, dalam waktu dekat, kami berencana mengadakan semacam acara promosi untuk masuk ke berbagai TK dan SD guna memberi bekal makan siang secara gratis. Jadi, kami akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk membantu program membawa bekal itu.
Seperti apa bekal makan siang sehat yang ditawarkan itu?
Diet kolesterol. Kami memilihkan menu makanan yang rendah kolesterol. Sebab, kalau diet mayokansudah banyak. Jadi, menurut saya, lebih baik fokus ke diet kolesterol dan lemak.
Bagaimana permintaannya?
Lumayan. Hampir setiap hari kami menerima permintaan bekal, meski belum terlalu banyak karena kami sendiri memang belum dapat memproduksi terlalu banyak setiap harinya.
Sistem pemesanan bekal dan harganya?
Kami tetapkan aturan berlangganan mingguan. Namun, kami memberikan harga promo untuk cicip pertama selama tiga hari pertama pemesanan. Kalau cocok, silakan lanjutkan berlangganan.
Untuk satu kantor/sekolah, kami membuat syarat pemesanan minimal untuk tiga orang. Kalau kurang dari itu, belum bisa kami layani.
Tarifnya, untuk menu karyawan/dewasa adalah Rp30.000Rp45.000, tergantung pilihan menunya. Untuk anak-anak/pelajar adalah Rp27.000Rp45.000, tergantung pilihan menunya. Untuk menunya sendiri, setiap hari bisa pilih dengan rentang harga bervariasi.
Menu seperti apakah yang cocok dibawa sebagai bekal?
Menu yang ringkas. Kami selalu membuat menu-menu yang tidak berantakan, seperti nasi campur. Selain itu, sebaiknya berikan menu nasi dengan lauk yang tidak terlalu basah atau terlalu banyak kuah. Sebaiknya dengan saus saja.
Misalnya, nasi dengan steak dan saus, ditambah salad buah atau sayur, serta buah-buahan.
Bagaimana dengan pengaturan komposisi gizinya?
Secara keseluruhan usahakan untuk menurunkan kadar lemaknya. Misalnya, melalui proses memasak dan pemilihan bahannya. Hindari makanan yang terlalu banyak digoreng. Sebaiknya dipanggang atau ditumis dengan mentega/margarin, atau juga direbus.
Bagaimana tips membuat bekal yang baik bagi anak? Apakah dibedakan dengan bekal untuk orang dewasa?
Iya, tentu dibedakan. Untuk anak-anak, buatlah menu yang sederhana dengan porsi yang tidak terlalu banyak. Anak-anak biasanya tidak suka dengan makanna yang terlalu rumit dan terlalu banyak.
Misalnya, kalau membuat bekal steak, jangan terlalu banyak campuran saus dan sayurannya. Buatlah bekal yang menarik dan ringkas, seperti nasi bento ayam. Cukup nasi, ayam, dan makanan sampingannya.
Namun, meskipun sederhana, penampilan tetap penting. Buatlah semenarik mungkin, misalnya bentuk-bentuk tokoh animasi atau kartun.
Untuk komposisi gizi, bekal anak-anak sebaiknya lebih dititikberatkan pada protein. Usia TK atau SD itu membutuhkan asupan protein yang banyak, jadi harus lebih diutamakan ketimbang karbohidrat atau lemak. Misalnya saja, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, atau biji-bijian.