Ilustrasi/Pxlfitness
Health

Bolehkah Penderita Maag Berpuasa?

Rezza Aji Pratama
Sabtu, 11 Juni 2016 - 05:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit maag selalu menjadi pembahasan yang menarik saat bulan puasa tiba. Banyak orang menghindari puasa karena beranggapan aktivitas tersebut bisa memperburuk penyakit lambung tersebut. Bagaimana sebenarnya menurut pandangan dunia medis?

Ari Fahrial Syam dari divisi gastroentologi departemen penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan selama ini memang beredar banyak persepsi di masyarakat soal sakit maag. Maag diidentikkan dengan keharusan untuk selalu terus makan dengan frekuensi sering. Hal ini tentu tidak akan bisa dilakukan saat berpuasa.

“Tidak semua penyakit maag harus menghindari puasa. Maag jenis tertentu justru akan semakin bagus saat berpuasa,” ujarnya.

Ari menuturkan terdapat dua jenis penyakit maag yaitu fungsional dan organik. Penelitian  menujukkan 70%-80% maag yang diderita masyarakat adalah sakit maag fungsional. Ini terjadi karena ketidakteraturan makan dan kebiasaan mengonsumsi camilan yang tidak sehat. Adapun jenis camilan tidak sehat yang dimaksud adalah makanan asam, pedas, coklat, keju, dan kebiasaan merokok. Selain itu, maag juga sangat berkaitan erat dengan faktor stres.

Bagi penderita maag seperti ini, berpuasa justru akan semakin baik untuk kesehatan lambung. Pasalnya, pola makan saat berpuasa akan lebih teratur saat buka dan sahur. Puasa juga membantu menghindari camilan tidak sehat dan kebiasaan merokok. Dengan demikian, orang yang mengalami sakit maag fungsional justru akan terbantu dengan menjalankan puasa.

Mengonsumsi obat maag saat sahur juga sudah biasa dilakukan agar mengindari penyakit tersebut. Namun, Ari menuturkan hal tersebut sebenarnya tidak terlalu diperlukan karena pola makan justru semakin teratur dengan berpuasa.

Hal penting bagi kesehatan lambung yang harus dilakukan adalah membatasi makan saat sahur dan berbuka. Banyak orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan terutama saat sahur sebagai persiapan puasa. Padahal, terlalu banyak makan akan membuat lambung tidak produktif karena menampung terlalu banyak makanan.

Makan berlebihan juga akan membuat kadar gula darah naik yang berdampak pada produksi insulin secara berlebihan. Faktanya, lambung bekerja mengolah makanan selama 6-8 jam sehingga seberapa banyak pun makanan yang dimakan saat sahur tidak banyak membantu untuk menjaga perut tetap kenyang.

Maag Organik

Kendati penderita maag tetap diperbolehkan berpuasa, mereka yang sakit maag organik justru disarankan tidak menjalankan ibadah tersebut. Maag jenis ini biasanya terjadi karena terdapat sesuatu yang tidak normal dalam tubuh seperti tukak lambung, tukak usus dua belas jari, gastroesophageal reflux disease (GERD), polip atau kanker di kerongkongan, usus duabelas jari dan lambung.

“Maag jenis ini ditandai oleh pendarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, dan muntah berulang-ulang setiap makan,” katanya.

Ari menyarankan penderita penyakit ini untuk dirawat di rumah sakit sehingga tidak dianjurkan berpuasa. Gejala sakit maag para seperti muntah-muntah dan rasa perih akut diperut hingga keluar keringat juga harus diperhatikan. Mereka yang mengalami ini sebaiknya membatalkan puasa. Sebaliknya, jika rasa perih masih bisa diatasi sebaiknya tetap berpuasa.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro