Jatim Park 2/wisatamalang.info
Travel

Libur Lebaran: Kunjungan Wisatawan ke Batu Capai 50.000/Hari

Choirul Anam
Kamis, 14 Juli 2016 - 16:58
Bagikan

Bisnis.com, MALANG - Kunjungan wisatawan ke Batu, Jawa Timur, pada libur panjang Lebaran tahun ini mencapai 50.000 orang/hari sehingga perputaran ekonomi di sana cukup signifikan untuk menggerakkan sektor riil.

Manager Marketing dan Public Relation Jatim Park Group Titik S Ariyanto mengatakan jumlah wisatawan liburan Lebaran 2016 sebanyak  50.000/hari itu terutama dihitung dari pengunjung 7 objek wisata yang dikelola perusahaan tersebut.

“Rerata per orang menghabiskan sedikitnya Rp250.000/hari yang digunakan untuk membeli makan, transportasi, akomodasi, menginap, dan mengunjungi objek wisata,” ujarnya dihubungi dari Malang, Rabu (14/7/2016).

Dengan pengeluaran sebesar itu, maka berarti ada Rp12,5 miliar per hari yang berputar di Kota Batu dan sekitarnya.

Dengan demikian, sektor pariwisata mampu menggerakkan sektor ekonomi di Batu dan sekitarnya. Sektor pariwisata mampu menggerakkan sektor riil, terutama dari sektor jasa dan konsumsi.

Jatim Park Group saat ini mempunyai tujuh obyek wisata, yakni Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Angkut, Eco Green Park, Museum Tubuh, Batu Night Spectacular (BNS), dan Predator Fun Park.

Hal itu masih ditambah dengan wisata alam, yakni Coban Rais, Coban Talun, penangkaran kuda, Selecta, wisata petik apel, jeruk, strawberry.

“Karena itulah, tumbuhnya industri wisata di Kota Malang perlu diantisipasi pemerintah dengan menyediakan infrastruktur yang memadai,” ujarnya.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Dias Satria membenarkan sinyalemen tersebut. Intinya, citra Kota Batu sebagai destinasi yang menarik wisatawan perlu terus dijaga.

Hal yang harus disadari, masyarakat mempunyai pilihan untuk mengunjungi destinasi wisata tertentu. Bisa saja sekarang ini mereka suka mengunjungi Batu, namun di lain waktu justru bisa beralih ke daerah lain bahkan ke luar negeri.

“Karena itulah pengelola objek wisata harus terus bebenah sehingga dapat terus menarik wisatawan ke sana,” ujarnya.

Juga, tidak kalah pentingnya, peran pemerintah dalam menjaga agar daerah yang menjadi destinasi tetap menarik untuk dikunjungi. Salah satu yang bisa dikerjakan, pembenahan dan penambahan infrastruktur.

Intinya, akses jalan ke Batu harus semakin dipermudah. Jalan-jalan alternatif harus terus ditambah.

Jika tidak, maka Kota Batu akan macet dan wisatawan akan malas datang ke kota tersebut.

Jika pengelola objek wisata mampu menjaga citra Kota Batu sebagai kota wisata yang layak dikunjungi, maka pada gilirannya akan dapat menarik investor datang ke sana untuk berinvestasi di sektor perhotelan, pertanian wisata, dan lainnya.

“Tapi saat ini, dampaknya masih bersifat siklikal, musiman. Pengaruhnya baru pada sisi konsumtif, belum pada pertumbuhan ekonomi secara sustainable,” ucapnya.

Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro