Bisnis.com, JAKARTA - Isu gender merupakan isu nyata yang kerap kali terabaikan. Isu ini kembali mengemuka dan banyak menjadi bahan perbincangan pada beberapa bulan belakangan.
Seusai libur lebaran pada Juli 2016, Kineforum mengajak publik untuk menyimak karya-karya anyar, yang kiranya dapat memberikan gambaran perihal isu gender.
Prenjak, karya Wregas Bhanuteja, yang baru saja memenangkan Leica Cine Discovery Prize For Short Film dari Semaine De La Critique Cannes Film Festival 2016, hadir untuk turut serta mengisi perbincangan soal gender baik lewat narasi maupun visual.
Lima film lain dari Wregas Bhanuteja juga ikut meramaikan Kineforum. Beberapa tahun belakangan, film-filmnya wara-wiri ke berbagai festival film, baik di dalam maupun luar negeri.
“Maka dari itu, kami mengajak publik untuk melihat kembali sepak terjangnya dan kemudian mendiskusikan film-filmnya,” kata Alexander Matius, Manajer Kineforum, melalui keterangan resmi Selasa (19/7/2016).
Kineforum juga akan menayangkan film dokumenter berjudul Calalai In-betweenness karya Kiki Febriyanti. Calalai merupakan salah satu gender di suku Bugis, Sulawesi Selatan. Suku Bugis membagi masyarakat mereka menjadi 5 gender: Makkunrai, Oroané, Bissu, Calabai, dan Calalai. Calalai adalah orang yang terlahir dengan fisik perempuan tapi mengambil peran sebagai laki-laki heteroseksual.
Kemudian tidak lengkap rasanya bicara gender jika tidak menengok kembali tiga film karya Tonny Trimarsanto yang mengikuti perjalanan kehidupan waria.
Tonny Trimarsanto adalah salah satu sutradara yang memiliki nafas dokumenter. Film-filmnya terpilih untuk ditayangkan dan juga mendapat penghargaan di beragam festival film, baik skala nasional maupun internasional.
Film-film dalam program Gender Gender di antaranya:
I. Fokus: Wregas Bhanuteja (70 menit, 18+)
a. Senyawa (Wregas Bhanuteja, 2012)
b. Lemantun (Wregas Bhanuteja, 2014)
c. Lembusura (Wregas Bhanuteja, 2015)
d. The Floating Chopin (Wregas Bhanuteja dan Ersya Ruswandono, 2016)
e. Prenjak (Wregas Bhanuteja, 2016)
II. Perspektif: Dokumenter Gender
a. Kembang Enam Rupa (2016, 78 menit, 15+)
- Karatangan Ciremai (Ady Mulyana)
- Haruskah ke Negeri Lain? (Anton Susil)
- Bangun Pemuda! Pemudi Sudah (Michael A. C. Winanditya)
- Agnes, Pewaris Budaya Dunia? (Arief Hartawan)
- Miang Meng Jakarta (Opan Rinaldi)
- Bintang di Pelupuk Mata (Tak Tampak) (Dwi Sujanti Nugraheni)
b. Calalai: In-beetweenness (Kiky Febriyanti, 2015)
III. Fokus: 3 Film Transgender Tonny Trimarsanto
a. Renita, Renita (Tonny Trimarsanto, 2007)
b. The Mangoes / Mangga Golek Matang di Pohon (Tonny Trimarsanto, 2012)
c. Bulu Mata (Tonny Trimarsanto, 2015)