Bisnis.com, SEMARANG - Gagasan pemerintah perihal Badan Otorita Borobudur hingga saat ini belum selesai, lantaran ada rencana pengembangan jenis wisata baru di wilayah setempat.
Setidaknya ada tiga tempat yang menjadi wacana pengembangan wisata baru di antaranya Tritis, Kulon Progo, DIY, wilayah Bener, Kabupaten Purworejo dan Salaman,Kabupaten Magelang. Pengembangan wisata baru itu juga sebagai sarana penghubung dari Bandara Kulonprogo menuju Candi Borobudur.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan, khusus Candi Borobudur menjadi kewenangan wilayah pusat, untuk itu pengembangannya dilakukan pemerintah pusat.
“Setahu saya belum final [BKO], saya tidah tahu persis, tapi mungkin sedang dicari formatnya,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (8/8/2016).
Dengan adanya BOB, katanya, bukan hanya menonton Borobudur, namun sekitar Borobudur bisa ikut promosi dalam pengembangan tersebut.
“Itu masuk dalam konsep pemikiran kita, tapi saya harus bilang itu belum konkret,” ujar Heru.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jateng Prasetya Aribowo menambahkan, semangat penyusunan BOB untuk memecah wisatawan sebelum menuju Candi Borobudur.
“Apa jenis wisata nantinya BOB yang akan membuat master plan. Seperti apa wisatawannya, aksesnya bagaimana?” terangnya.
Menurutnya, konsep penetapan BOB akan memanfaatkan keberadaan bandara baru Kulon Progo. Selain itu, pembentukan BOB karena ada rencana pemerintah pusat mengembangkan 10 destinasi baru di luar Bali, sedangkan untuk Jateng di kawasan Borobudur.
Pembahasan BOB sendiri saat ini baru masuk tahap akhir penyusunan draf Perpresnya. Di dalam BOB nantinya ada struktur Dewan Pengarah yang terdiri dari para menteri terkait seperti Mendikbud, Menpar, Menag, Menteri PU yang bertugas membuat usulan terkait pengembangan Borobodu.
Kemudian, ada Badan Pelaksana BOB, yang dikepalai seorang profesional yang diharapkan bisa mengembangkan destinasi wisata baru di luar Borobudur.
“Konsep kemarin adalah bedah Menoreh. Rencananya di Tritis Kulon Progo, Kecamatan Bener, Purworejo, dan Salaman, Magelang,” ujar Prasetya.
Diharapkan nantinya kawasan ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pariwisata, sehingga orang dari bandara Kulon Progo sebelum masuk di Borobudur bisa menikmati di 3 lokasi tersebut.
“Orang tidak datang ke Borobudur, mereka bisa menikmati destinasi lain,” papar Prasetya.