Bisnis.com, PADANG - Kota Padang Panjang, yang menjadi titik start etape keempat Tour de Singkarak (Tds) 2016, memperkenalkan potensi kulinernya lewat festival sate yang diselenggarakan di Markas Secata.
Tidak hanya memiliki jenis sate yang beragam, kota ini juga unggul akan kerajinan kulit yang mejadi ikonnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Panjang, Sri Syahwitri, menjelaskan bahwa kota ini memiliki peternakan sapi yang hasil olahannya dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang hingga pangan.
"Daerah kami terkenal akan kulinernya, terutama sate. Daging sapi di sini yang paling enak di antara daging-daging di kota/kabupaten lain di Sumatera Barat, rasanya manis. Kami memiliki peternakan sapi, dagingnya dijadikan makanan sedangkan kulitnya dijadikan sandal datuk yang merupakan ikon kota kami," ujar Sri Syahwitri sebelum memulai start etape keempat di Padang Panjang, Selasa (9/8/2015).
Selain itu, lanjutnya, Kota Padang Panjang juga sangat mencintai seni. Terbukti dengan adanya sanggar-sanggar seni yang tersebar di seluruh kota, serta Institut Seni Indonesia (ISI) yang menjadi wadah para penerus bangsa untuk terus melestarikan budaya.
Terdapat dua fakultas di ISI Padang Panjang, yaitu Fakultas Seni Pertunjukan, serta Fakultas Seni Rupa dan Desain. Jurusan yang ditawarkan antara lain seni karawitan, seni tari, seni musik, seni teater, seni kriya dan seni fotografi.
Keunggulan lain dari Kota Padang Panjang menurut Sri Syahwitri adalah hawanya yang sejuk, serta berada di jalur utama yang dekat dengan Solok dan Bukittinggi.
"Hawanya sejuk sehingga terasa homie, kita juga punya homestay sampai hotel bintang 5, wisatawan punya banyak pilihan," lanjutnya.