Borobudur/Istimewa
Travel

Menpar Ingin Borobudur Digarap Serius

Muhammad Khamdi
Kamis, 1 September 2016 - 18:31
Bagikan

Bisnis.com, SEMARANG - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius membebaskan lahan di kawasan Candi Borobudur untuk pengembangan destinasi baru, dan menunjang industri pariwisata setempat.

Menurutnya, pengembangan wisata Candi Borobudur akan memacu wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke candi yang berlokasi di Magelang Jateng.

Dia menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara bisa meningkat menjadi 2 juta pengunjung dari rata-rata saat ini hanya 250.000-300.000 orang. Sementara untuk kunjungan wisatawan lokal, Arif menargetkan bisa mencapai 5 juta orang.

Arief menyatakan, 2 juta wisman itu bisa mendatangkan devisa sekitar US$2 miliar. Adapun, uang yang beredar sekitar Rp100 triliun.

“Sebagian tanahnya masih diurus dan harus clean and clear.  Borobudur nantinya jadi destinasi utama berstandar internasional. Untuk atraksinya tidak ada yang mengalahkan,” katanya disela-sela acara The 5Th Indonesia Public Relation Awards and Summit (IPRAS) di Semarang, Rabu (31/8/2016) malam.

Dia mengakui, kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 ditargetkan bisa menembus angka 2 juta orang. Namun demikian, katanya, pemerintah masih melakukan pembenahan infrastruktur terutama bandar udara.

Arief menyatakan, rencana pembangunan bandara di Kulon Progo Yogyakarta akan memacu pariwisata di daerah setempat, tak terkecuali di Candi Borobudur. Saat ini, pilihan wisman mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Internasional Ahmad Yani, yang ditargetkan 2019 sudah selesai pembangunan.

10 Potensi

Dia memaparkan, potensi 10 wisata ‘Bali’ baru antara lain dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.

Di semua lokasi itu akan dibuat Badan Otorita yang tugas utamanya membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata. Kawasan yang dikelola untuk membangun amenitas, seperti hotel, resor, convention, theme parks, golf course, restoran, café, dan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan saat stay.

Dari 10 top destinasi itu, dibutuhkan investasi di kisaran US$20 miliar. Dari jumlah itu, pemerintah Indonesia akan menyiapkan 50%-nya dalam bentuk pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, tol, bandara, pelabuhan, dan sebagainya. Sisanya, US miliar mengajak private sector atau swasta untuk membangun amenitas.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata cukup bangga atas penghargaan internasional yang banyak diterima di awal tahun ini akan menaikkan level image Wonderful Indonesia. Apalagi penghargaan ini dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel, berstandar internasional, dan mempunyai reputasi.

"Kami termotivasi untuk mengalahkan Malaysia, sampai ke jumlah devisa di 2019," ungkap Menteri Arief.

Sementara itu, gagasan pemerintah perihal keberadaan Badan Otorita Borobudur hingga saat ini belum selesai lantaran ada rencana pengembangan jenis wisata baru di wilayah setempat.

Setidaknya ada tiga tempat yang menjadi wacana pengembangan wisata baru di antaranya Tritis, Kulon Progo, DIY, wilayah Bener, Kabupaten Purworejo dan Salaman,Kabupaten Magelang. Pengembangan wisata baru itu juga sebagai sarana penghubung dari Bandara Kulonprogo menuju Candi Borobudur.

Pemerintah Pusat

Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan, khusus Candi Borobudur menjadi kewenangan wilayah pusat, untuk itu pengembangannya dilakukan pemerintah pusat.

“Setahu saya belum final [BKO], saya tidah tahu persis, tapi mungkin sedang dicari formatnya,” katanya.

Dengan adanya BOB, katanya, bukan hanya menonton Borobudur, namun sekitar Borobudur bisa ikut promosi dalam pengembangan tersebut.
“Itu masuk dalam konsep pemikiran kita, tapi saya harus bilang itu belum konkrit,” ujar Heru.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jateng Prasetya Aribowo menambahkan, semangat penyusunan BOB untuk memecah wisatawan sebelum menuju Candi Borobudur.

“Apa jenis wisata nantinya BOB yang akan membuat master plan. Seperti apa wisatawannya, aksesnya bagaimana?” terangnya.

Menurutnya konsep penetapan BOB akan memanfaatkan keberadaan bandara baru Kulon Progo. Selain itu, ujarnya, pembentukan BOB karena ada rencana pemerintah pusat mengembangkan 10 destinasi baru di luar Bali, sedangkan untuk Jateng di kawasan Borobudur.

 

 

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro