Bisnis.com, DENPASAR - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyiagakan parkir khusus bagi pesawat dari rute Singapura guna mengantisipasi penyebaran virus Zika.
GM Angkasa Pura 1 Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Prayogi menyatakan antisipasi diperlukan karena setiap hari rute Singapura-Denpasar dilayani oleh 8 maskapai dengan 16 penerbangan kedatangan dan penumpang diperkirakan mencapai 3.000 orang.
"AMC [apron movement control] akan mengupayakan parkir pesawat asal Singapura dengan parkir stand 19-37," tuturnya, Jumat (2/9/2016).
Ditegaskan, penempatan pesawat di parkiran yang telah disiapkan, untuk memudahkan pengamatan apabila ada penumpang yang dicurigai, maupun petugas mengambil langkah tindakan.
Nantinya, petugas aviation security akan membantu mengatur flow penumpang asal Singapura untuk menuju lokasi yang ditentukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di kedatangan internasional.
Yanus menegaskan, bahwa manajemen bandara mendukung langkah KKP memasang scanner infrared di terminal kedatangan internasional sebelum counter visa on arrival (VOA].
Kepala KPP Denpasar Lucky Tjahyono menambahkan teknis pemeriksaan dengan cara terlebih dulu menanyakan kepada kru pesawat.
Apabila ditemukan ada penumpang mengalami gejala sakit demam, maka akan diisolasi terlebih dulu dan kemudian dibawa ke RS Sanglah untuk mendapatkan penanganan.
Dia mengungkapkan, sudah menyiagakan sebanyak 4 orang petugas untuk melakukan pemeriksaan secara acak.
Cek Suhu
Lucky menuturkan jumlah petugas cukup meskipun terbatas. Petugas akan melakukan deteksi, mengecek suhu terhadap penumpang dari Singapura.
Dikatakan, pemeriksaan dilakukan secara manual karena alat thermo scanner sedang rusak.
"Scanner sudah dipasang tetapi kurang optimal, sekarang pakai scanner infra red. Yang pasti kami upayakan setiap penerbangan sekitar 40 orang atau 30% lah," jelasnya.
Dia menegaskan, meskipun alat thermo scanner rusak, tetapi tidak akan mengurangi kesigapan aparat menghalau penyebaran virus Zika ke Bali.
Hanya saja diakui pula bahwa tidak mudah mendeteksi penumpang terinfeksi virus Zika, karena masa inkubasi 7 hari setelah gigitan.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Bali Anak Agung Gde Yuniartha Putra menyatakan sudah menginstruksikan pelaku pariwisata untuk melakukan deteksi penyebaran. Hotel dan restoran diminta ikut memantau kondisi tamu yang diduga terpapar virus.
"Bisa saja waktu masuk Bali sehat, tetapi waktu di hotel demam dan drop kondisinya. Kalau ada seperti itu segera evakuasi agar bisa dideteksi lebih lanjut," jelasnya.
Pemprov Bali lewat Diskes sudah berkoordinasi dengan RS Sanglah mengantisipasi adanya terdugas virus Zika. Diharapkan Bali tidak ada yang tertular virus ini agar tidak berdampak terhadap pariwisata Bali.