Bisnis.com, JAKARTA - Bagi penderitas obesitas morbid (sangat gemuk), jalan paling mudah untuk mengatasi persoalan kesehatan tersebut adalah operasi bariatrik. Salah satunya adalah metode pemotonga 75% dari kapasitas lambung atau yang dikenal dengan nama laparoscopic sleeve gastrectomy (LSG).
Kendati berdampak instan dalam menurunkan berat badan, teknik pembedahan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Tenaga kesehatan yang akan melakukan pembedahan biasanya juga mensyaratkan beberapa hal kepada pasien. Salah satunya, pasien harus lebih dulu menjalani upaya penurunan berat badan secara konservatif.
Apa yang dimaksud dengan upaya penurunan massa tubuh secara konservatif? Ini dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan diet ketat. Jika dilakukan dengan benar dan konsisten, metode ini sebenarnya justru sangat ampuh mengatasi masalah obesitas.
Ahli nutrisi asal Amerika Serikat, Jina Hong, menyarankan hal-hal sederhana seperti mengatur sarapan sehat dan memperbanyak aktivitas fisik. Saat sarapan misalnya, upayakan untuk mengonsumsi lebih banyak kalori. Sebaliknya, ketika makan malam konsumsi kalori justru harus lebih sedikit. Menyerap terlalu banyak karbohidrat dari makanan pokok seperti nasi dan mie juga tidak bagus untuk penderita obesitas.
“Karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak akan menjadi energi yang sia-sia dan diubah tubuh menjadi lemak,"ujarnya dalam workshop ‘Bye Bye Lemak’ di Jakarta pekan lalu.
Beberapa zat yang terkandung dalam makanan diketahui mampu membantu penurunan berat badan. Jina menyarankan untuk mengonsumsi teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Ekstrak the hijau diketahui bermanfaat untuk mengurangi lemak di sekitar pinggang. Makanan lain yang juga di sarankan antara lain rumput laut coklat, kacang putih, dan kacang kedelai.
Dari sisi aktivitas fisik, Jina menyarankan untukk membiasakan berjalan hingga 10.000 langkah setiap harinya. Aktivitas fisik semacam ini akan membantu tubuh menyerap insulin sehingga mencegah risiko penyakit diabetes. Jika konsumsi karbohidrat terlalu banyak, gerakan tubuh akan dikonversi sebagai energi sehingga mengurangi produksi lemak.
Bagi mereka yang memang tidak terlalu menyukai olahraga, saran Jina untuk berjalan hingga 10.000 langkah per hari mungkin terdengar berat. Namun, hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan mengubah beberapa kebiasaan sehari-hari.
Fajar Alexa merupakan salah satu selebriti yang gemar berolahraga. Personel band Alexa ini menyarankan hal-hal sederhana untuk dilakukan setiap hari. Misalnya, menggunakan tangga ketimbang naik lift, memarkir mobil lebih jauh dari kantor, atau membiasakan diri naik kendaraan umum.
Pria yang hobi olahraga lari ini menuturkan ketika berjalan kaki 30 menit, tubuh sebenarnya sudah menjalani 5.000 langkah. Dengan demikian, hitungan 10.000 langkah sehari sebenarnya bisa diterapkan dnegan mudah jika mau mengubah beberapa kebiasaan. “Kuncinya adalah konsisten dan perlahan,” ujarnya.
Obesitas memang menjadi salah satu masalah pelik bagi kesehatan dunia. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, 15% kaum wanita di Indonesia tercatat menderita obesitas pada 2007. Angka ini meningkat hingga 35% hanya dalam kurun 9 tahun.
Oleh WHO, Indonesia ditempatkan di jajaran lima besar sebagai negara di Asia Tenggara dengan populasi obesitas terbanyak. Jumlah penderita obesitas di Indonesia diprediksi mencapai 21% dari total populasi.