Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dipastikan akan kembali berpartisipasi di pameran seni rupa Venice Biennale 2017 di Italia. Keikutsertaan Indonesia untuk pertama kalinya pada ajang ini terjadi pada 62 tahun silam.
Menurut sejarawan seni Australia Susan Ingham, sejarah Indonesia dalam Venice Biennale dapat dilacak sejak 1954, ketika pelukis Affandi berpartisipasi bahkan memenangkan penghargaan dalam pameran tersebut. Setelah itu Indonesia absen dari pameran tersebut.
Enin Supriyanto, Direktur Artistik untuk Partisipasi Indonesia di Venice Biennale 2017 mengatakan, selepas Affandi berpameran itu, selama hampir empat puluh tahun Indonesia abstain di pameran seni rupa tersebut. Sampai akhirnya pada 1993 dan 1997 karya-karya seniman Indonesia mulai tampil kembali dalam pameran-pameran satelit.
"Keterlibatan Indonesia di Venice Biennale pun masih tergolong minim jika dibanding dengan negara-negara di kawasan Asia seperti Singapura, Jepang, dan Korea," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Indonesia akan berpartisipasi di ajang pameran seni rupa tertua di dunia Venice Biennale 2017 di Italia pada 13 Mei hingga 26 November tahun depan.
Pada kesempatan kali ini paviliun Indonesia diprakarsai dan didukung penuh Badan Ekonomi Kreatif. Paviliun Indonesia akan kembali hadir di Arsenale dengan pameran tunggal seniman Tintin Wulia dengan kuratornya, Agung Hujatnikajennong.
Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, dukungan Bekraf adalah dukungan pemerintah untuk kemajuan kesenian masyarakatnya. Selain itu agar karya seni rupa kontemporer citra kebudayan Indonesia dapat semakin meningkat di mata dunia.
"Inilah kesempatan Indonesia untuk tampil di mata dunia," katanya