Bisnis.com, JAKARTA - Kita selalu dibuat terkagum dengan hasil foto-foto objek langit seperti gerhana, supermoon, hingga galaksi. Itulah astrophotography, yakni jenis fotografi yang merekam gambar objek astronomi dan langit malam. Tak harus dengan peralatan khusus, astrophotography ternyata bisa dipraktikkan menggunakan smartphone.
Astrofotografer, Muhammad Rayhan menjelaskan dalam astrophotography itu terdiri dari 70% astronomi dan 30% fotografi. “Astrophotography lebih dekat ke astronomi dibanding fotografi. Memang secara teknis astrophotography kita butuh banyak pengetahuan tentang astronomi,” katanya saat ditemui Bisnis di kantornya, Jakarta, 22 November lalu.
Yang membedakan astrophotography dengan fotografi lain, lanjutnya, adalah objeknya, yakni benda-benda langit. Mengingat benda-benda langit terkait dengan benda-benda redup, akhirnya teknik yang digunakan long exposure atau eksposur lama.Untuk Milky Way, misalnya, membutuhkan waktu low exposure 20-30 detik baru bisa mendapatkan hasilnya.
Berbeda dengan astronom amatir, astrofotografer membutuhkan modal berburu benda langit paling sedikit Rp5 juta untuk kamera DSLR beserta lensa standar. Bila menggunakan lensa zoom, tentu harganya bisa ratusan juta. Belum lagi aksesori lainnya seperti tripod, star tracker, dan komputer untuk mengolah gambar.
Selain mahal, teknik pengambilan gambarnya pun tidak mudah. Namun demikian, astrophotography menggunakan Android maupun Ios juga sudah bisa dengan berbagai aplikasi yang memungkinkan kamera smartphone diatur secara manual.