Bisnis.com, JAKARTA - Awal Tahun Baru menjadi momentum penyegaran bagi banyak orang. Seolah hendak memulai lembaran baru pada buku kehidupan mereka, ramai-ramai berbagai resolusi pun dibuat. Semua berharap akan menjadi lebih baik dalam segala sisi kehidupan pada tahun yang baru.
Membuat daftar resolusi Tahun Baru memang mudah. Akan tetapi, konsisten menjaga dan berkomitmen mencapai seluruh target resolusi bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang gagal di tengah jalan, sehingga tidak ada perbaikan signifikan dari tahun sebelumnya.
Sebagaimana tercantum dalam sebuah penelitian yang dilansir oleh Universitas Scranton, Pnnsylvania, Amerika Seriat; membuat perubahan bukanlah hal yang mudah.
Seseorang harus mengubah kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar selama bertahun-tahun. Kendati banyak orang memulai Tahun Baru dengan sederet resolusi optimistis, hanya 8% dari mereka yang berhasil mewujudkannya.
Lantas, apa saja kiat-kiat untuk menjaga konsistensi dalam melakukan perubahan? Bagaimana mendorong diri kita untuk memperkuat komitmen guna mencapai daftar resolusi yang sudah dibuat?
Ada setidaknya enam hal yang wajib diperhatikan guna menjaga terwujudnya daftar resolusi. Pertama,mulailah dengan membuat daftar resolusi yang sederhana, masuk akal, tetapi spesifik, dan mudah terlaksana.
“Tidak ada yang lebih buruk daripada resolusi yang tidak jelas. Anda ingin mengurangi berat badan atau berhenti merokok adalah awal yang baik. Namun, Anda perlu tujuan yang spesifik jika ingin melihat hasil yang sebenarnya,” papar Campus and Institutional Event Executive JobStreet Indonesia, Satya Sultanudin.
Misalnya, jika Anda membuat resolusi ingin menurunkan berat badan sebanyak 10 kg dalam 6 bulan, akan lebih mudah untuk mengatakan Anda akan berhenti mengonsumsi makanan cepat saji selama 2 bulan, atau memulai latihan kardio dua kali sepekan.
“Jadi, semakin spesifik Anda menjabarkan resolusi Anda, akan semakin mudah untuk dilaksanakan,” imbuh Satya.
Kedua, aturlah ekspektasi Anda. Ada baiknya Anda jangan terlalu menyalahkan diri sendiri apabila gagal melakukan perubahan. Namun, jangan juga menjadikan hal tersebut sebagai sebuah kebiasaan.
Lakukan resolusi Anda dengan pola pikir yang benar. Jika Anda berharap untuk tidak gagal, Anda akan lebih mudah untuk berkecil hati. Mengubah kebiasaan membutuhkan upaya gigih dan tekad kuat, serta tidak terjadi dalam semalam.
Ketiga, pantaulah kemajuan atau progres yang Anda buat. Jika Anda tahu telah melakukan progres, hal itu akan memotivasi Anda untuk tetap berusaha. Di sisi lain, jika Anda melihat hasil negatif, hal itu menandakan rencana And atidak berjalan dengan baik.
Itu artinya, Anda perlu mencoba pendekatan yang berbeda untuk mencapai resolusi yang sudah dibuat. Apapun kasusnya, tanpa adanya tolok ukur yang jelas, Anda tidak akan tahu apakah sudah membuat kemajuan atau justru melenceng dari tujuan resolusi.
Keempat, bersabar. Apapun resolusi Anda; entah menurunkan berat badan, berhenti merokok, atau membenahi kondisi keuangan, ingalah bahwa untuk melakukan sebuah perubahan dibutuhkan kesabaran.
“Tidak ada perbaikan yang cepat, seperti tawaran para penjual yang menawarkan suplemen penghilang lemak instan, produk kebugaran bebas rasa sakit, atau menjadi jutawan dalam waktu semalam,” jelas Satya.
Untuk mencapai resolusi, tetaplah berpikir rasional. Berusahalah membuat perubahan gaya hidup yang bisa bertahan lebih lama atau berkesinambungan, selangkah demi selangkah. Bersabarlah dengan diri Anda sendiri.
Kelima, jauhilah faktor-faktor pemicu. Satya mencontohkan jika Anda ingin menghindari makanan cepat saji untuk menurunkan berat badan, jangan pergi berbelanja ketika Anda sedang lapar. Saat itulah, pertahanan Anda berada pada titik terlemah.
"Hilangkanlah godaan tersebut dengan merencanakan belanja kebutuhan sehari-hari lebih awal. Demikian juga, jika Anda tahu begadang akan membuat Anda malas untuk ke pusat kebugaran, istirahatlah yang baik pada malam hari. Jauhi faktor-faktor pemicu tersebut.”
Keenam¸ mintalah bantuan seseorang yang bisa diandalkan. Beritahukanlah daftar resolusi Anda pada orang yang bisa dipercaya untuk membantu Anda konsisten pada tujuan akhir. Bisa dilakukan pada sahabat, keluarga, atau pasangan.
Syaratnya, orang tersebut harus cukup tegas untuk mengingatkan Anda saat Anda mulai kehilangan fokus, tetapi juga menyemangati Anda ketika membuat kemajuan. Dengan demikian, Anda akan berpikir ulang jika terbesit pikiran untuk ‘mencurangi’ komitmen.