Bisnis.com, TANGERANG -- Pekan Raya Indonesia (PRI) akan kembali digelar diselenggarakan pada 21 Oktober – 5 November 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) – BSD, Tangerang, Banten.
Ryan Adrian selaku Direktur Utama PT.Indonesia International Expo menuturkan kali ini PRI hadir dengan konsep yang lebih kaya dengan kebudayaan indonesia yaitu pesta musik dan budaya, pesta kuliner dan pesta belanja hingga pameran multiproduk berskala nasional.
Semaraknya pesta tahun ini dilengkapi dengan hadirnya Zona Craft & UKM dengan nama “Pavilion Indonesia” .Zona ini di apresiasikan untuk para pelaku industri kreatif dan Usaha Kecil Menengah (UKM). PRI juga dapat menjadi suatu wadah promosi untuk dapat menghidupkan dan menjadikan produk indonesia sebagai Lifestyle khususnya masyarakat Urban di Indonesia.
“Selain Zona Craft & Ukm, 11 zona lainnya juga akan menjadi bagian meriahnya pesta rakyat Indonesia dengan berbagai diskon dan promosi menarik. Antara lain, zona busana dan gaya hidup,zona barang-barang konsumer, furnitur, multiproduk, gadget dan teknologi informasi, hingga zona otomotif (motor dan mobil),”ungkapnya saat konferensi pers Rabu (1/3)
Kemeriahan Pesta rakyat ini juga tak luput dari hiburan-hiburan yang diberikan untuk pengunjung setia PRI, seperti hadirnya Panggung Nusantara yang menampilkan kesenian Indonesia dari sabang sampai merauke. tak hanya itu para pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di Pekan Raya Indonesia, Seperti membatik, membuat kerajinan cungkil kayu, melukis dan permainan tradisional yang membawa kita kembali ke era tempoe doeloe.
Panggung masif juga menjadi bagian dari bangkitnya musik Indonesia, dimana bukan hanya performance musisi papan atas yang menjadi daya tarik utama pengunjung tetapi juga menjadi ajang kampanye bagi para musisi untuk mengidupkan musik dan karya tanah air.
Masyarakat dapat menikmati serunya PRI pada pukul 14.00-22.00 WIB untuk hari Senin sampai Jumat, sedangkan khusus hari Sabtu dan Minggu dibuka pukul 10.00-22.00 WIB.
Kekayaan indonesia bukan hanya kesenian Indonesia, tetapi pengunjung juga dapat menikmati ragam kuliner, mulai dari yang telahmelegenda di masyarakat, maupun kuliner dengan kreasi terbaru. PRI menghadirkan ragam warisan kuliner Indonesia, seperti Toko Oen Semarang (1936), Soto Ahri Garut (1943), Kupat Tahu Gempol (1965), Es Kopi Tak Kie (1927), Nasi Campur Bukit Tinggi Keramat Soka (1970), Mangut Ikan Manyung Bu Fat (1969) dan ragam kuliner lainnya, menjadi bukti bahwa PRI ini menjadi surga bagi para penikmat kulinertanah air.