Seorang wanita memakaikan henna ke tangan pelanggannya di sebuah salon khusus wanita di Brroklyn, New York, Amerika Serikat/Reuters
Fashion

Begini Potret Persiapan Idulfitri Wanita Muslim di Amerika Serikat

Nindya Aldila
Senin, 26 Juni 2017 - 18:54
Bagikan

Bisnis.com NEW YORK – Suasana Idulfitri di luar negeri memang berbeda dengan di Indonesia. Namun, urusan mempercantik diri pada Hari Raya ternyata sama. Banyak juga wanita muslim di Amerika Serikat yang ingin tampil cantik di hari Raya. 

Nevien Shehadeh (19) adalah seorang wanita muslim keturunan Palestina – Amerika. Untuk mempersiapkan hari Idulfitri, dia memilih untuk mengunjungi satu-satunya salon khusus wanita di Brooklyn, Le'Jemalik Salon and Boutique. Sehari-harinya dia menimba ilmu matematika dan ekonomi di Fordham University, New York.

"Sebenarnya, saya baru mulai memakai hijab setahun yang lalu. Saya sudah lama ingin sekali [memakai hijab], tetapi saat itu saya belum siap. Semenjak Ramadan tahun lalu, seminggu sebelum Idulfitri akhirnya saya memutuskan menggunakan hijab," kata Shehadeh, seperti dikutip dari Reuters.

Saat itu Shehadeh, tak sendirian. Dia ditemani dua saudara perempuannya, Shireen (26) dan Nisrien (18), dan bibinya Najah (37). Dia menceritakan pertemuannya dengan Quhshi 2 tahun yang lalu saat Quhshi bekerja sebagai perias pada suatu pernikahan keluarga.

Huda Quhshi (37) adalah keturunan Yaman – Amerika. Seperti kebanyakan wanita Timur Tengah, Quhshi awalnya memegang norma bahwa perempuan tidak boleh bekerja dan hanya bisa bekerja di rumah saja. Namun, seiring perjalanan waktu, dia berpikir untuk membuka tempat bagi wanita konservatif yang ingin mendapatkan perawatan kecantikan di area yang nyaman.

Akhirnya, pada Januari lalu dia membukan salon khusus perempuan di Bayridge, Brooklyn. Kini, bisnisnya tumbuh cukup pesat. Bahkan, pada lima hingga dua hari sebelum Lebaran, Quhshi telah melayani 48 pelanggan.

"Kebanyakan salon tidak mengkhususkan untuk wanita. Di sini, semua wanita bisa merasa nyaman, tanpa harus takut dengan orang-orang yang berlalu-lalang. Pada awal Ramadan sangat sepi. Saya berpikir akan terus begini. Tiba-tiba, kami mendapatkan banyak booking-an, sampai-sampai kami harus menolak beberapa pelanggan,” katanya.

Seperti salon-salon kebanyakan, salon milik Quhshi didesain dengan interior yang feminin dan elegan. Dengan bantuan enam orang karyawannya, salon ini menawarkan berbagai perawatan seperti potong rambut, cat rambut, rias wajah, kreasi hijab, dan henna atau seni lukis tangan.

"Kami datang untuk memanjakan diri sebelum liburan. Meski kami tidak menunjukkan rambut kami, rasanya senang bisa melakukannya untuk dirimu sendiri,” kata Shehadeh.

Saat ini, data Pew Research Center menunjukkan terdapat sekitar 3,3 juta warga muslim yang tinggal di Amerika Serikat.

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Ratna Ariyanti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro