Bisnis.com, JAKARTA -- Yoga yang saat ini menjadi pilihan olahraga populer di masyarakat Indonesia, memiliki akar dan sejarah yang tidak banyak diketahui baik oleh masyarakat secara umum maupun para pelaku olahraga itu sendiri.
Menurut peneliti Prancis dari Universitas Sorbonne, Andrea Acrihanya sedikit dari praktisi dan penggemar yoga yang mengetahui tradisi sansekerta yoga di Jawa, Bali dan Sumatera yang telah ada sejak zaman pra Islam (abad ke-15 dan 16).
Andrea Acri mengatakan, teks-teks kuno, digabungkan dengan beberapa buku baru tentang yoga yang ditulis oleh cendekiawan Hindu India, telah menjadi dasar wacana tentang yoga yang dapat ditemukan di pamflet-pamflet mengenai Hindu Bali yang diterbitkan di Bali sejak tahun 1950an.
“Teks-teks tersebut menggambarkan kanonisasi yoga Ptañjala yang dipopulerkan oleh para reformator neo-Hindu di India,” katanya dalam diskusi bertajuk Tradisi Yoga di Indonesia pada Masa Pra-Modern bersama, di Auditorium IFI Jakarta seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2017).
Menurutnya di dalam teks kuno Jawa dan Sansekerta terdapat berbagai kutipan yang menggambarkan berbagai tradisi yoga, di antaranya Ptañjala Yoga (atau "yoga klasik", atau "yoga delapan anggota tubuh", a.gayoga) dan Shaiva Tantric Yoga atau "yoga enam anggota tubuh", aa.gayoga).”
Menempuh pendidikan di Universitas Leiden dan Universitan Roma ‘La Sapienza’, kini Arci bekerja sebagai dosen yang mengkhususkan diri pada studi Tantric Yoga di Ecole Pratique des Hautes Etudes (EPHE) di Paris.
Sejak 2013, dia adalah peneliti tamu di Nalanda-Sriwijaya Centre di ISEAS-Yusof Ishak Institute (Singapura). Pernah menjadi dosen tamu di Universitas Nalanda (India) pada 2016. Dia pernah tinggal selama beberapa tahun di Indonesia dan India untuk riset-risetnya dan mendapatkan beasiswa penelitian pasca doktor di Belanda, Australia, Inggris Raya dan Singapura.
Dia juga pernah menerima subsidi dan penghargaan dari British Library, Australian Research Council, dan America Academy of Religion. Ketertarikan utama dari penelitian dan pengajaran yang dia lakukan adalah tradisi trantik Shivait dan Buddha, Hindouisme, filsafat India, tradisi yoga, filologi sanskerta dan Jawa kuno, serta sejarah agama dan intelektual komparatif Asia Selatan dan Asia Tenggara dari masa pramodern sampai kontemporer.