Bisnis.com, JAKARTA - Tak banyak yang paham bahwa Presiden Seokarno berjasa besar bagi terkumpulnya benda seni yang sekarang menjadi koleksi Istana Kepresidenan.
Menilik koleksi lukisan yang sebagian besar dikumpulkan oleh Putra Sang Fajar yang tengah dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia hingga 30 Agustus mendatang, terlihat jelas bagaimana cermat dan kepekaan rasa berkeseniannya.
Dalam pameran Senandung Ibu Pertiwi yang diselenggarakan oleh Sekretariat Negara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif, dan Mandiri Art tersebut, dipajang 48 lukisan karya 41 seniman.
Kurator Pameran Senandung Ibu Pertiwi Asikin Hasan menuturkan, karya-karya seni rupa di Istana Kepresidenan pada awalnya adalah koleksi pribadi Soekarno yang kemudian disumbangkan kepada negara.
Semasa menjabat sebagai Presiden, Soekarno seringkali datang langsung ke seniman untuk membeli karya. “Harus diakui Soekarno lah kolektor seni pertama di Indonesia. Beliau memiliki cita rasa seni yang tinggi dan belum ada presiden setelahnya yang melampau pencapaiannya,” ujarnya, Selasa (8/8/2017) .
Proses pengoleksian benda-benda seni dimulai kala Pemerintah RI hijrah ke Yogyakarta. Berlokasi di Pendopo belakang Gedung Agung, Bung Karno sering mengundang para pelukis dan seniman untuk berdiskusi seputar masalah seni.
Dari sanalah, kemudian terkumpul banyak lukisan yang juga diberikan sebagai hadiah kepada Bung Karno. Ketika mulai menghuni Istana Merdeka, pada penghujung 1949, Bung Karno semakin bergairah mengisi dinding-dinding kosong bangunan Istana Merdeka dan Istana Negara.
Selanjutnya Bung Karno mengangkat Seniman Dullah untuk menata, merawat, dan mendata benda seni yang dimilikinya. Setelah Dullah pensiun, ditunjuk Seniman Lee Man Fong, dan menyusul Seniman Lim Wasim menjadi pelukis Istana.