Bisnis.com, AMBON – Pada Hari Habitat Dunia 2 Oktober lalu, Persatuan Bangsa Bangsa menyerukan negara-negara di dunia agar membuat kebijakan rumah terjangkau. Meski kawasan perumahan terus dibangun, tetapi tidak semua masyarakat mampu membelinya.
Hari Habitat diperingati untuk menggugah seluruh pihak untuk peduli terhadap masalah pemukiman karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Melalui peringatan ini, PBB mengajak negara-negara untuk memperbaiki kondisi pemukiman di wilayahnya masing-masing.
“Negara-negara di dunia diingatkan bahwa pemukiman itu perlu dikenal, diketahui, dan dipedulikan. Sebab di sanalah pusat aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan sosial, budaya, dan ekonomi,” kata Sekretaris Jenderal Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Agustin Indriani di Ambon, Jumat (6/10/2017).
Rina mengatakan, dunia kini tengah memikirkan bagaimana perbaikan kondisi pemukiman karena PBB mengidentifikasi, belum semua masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan rumah. Perumahan bisa saja ada. Namun, tidak bisa dijangkau oleh masyarakat.
“Tema ini diangkat dengan harapan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun nonpemerintah bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita itu,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sub Direktorat Data dan Informasi, Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Andri Yusandra mengatakan, untuk menghadirkan rumah terjangkau telah dibuat beberapa program seperti program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), pembiayaan mikro perumahan, dan pembiayaan rumah swadaya.
“Yang terpenting kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan data terkait kebutuhan rumah ini supaya kami cari solusinya.”