Operasi/Istimewa
Health

'Bikini Cut', Tren Sayatan Operasi Caesar Saat Ini

JIBI
Kamis, 12 Oktober 2017 - 08:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Artis Celine Evangelista melahirkan bayi laki-laki pada Senin (9/10/2017)  malam,  melalui operasi caesar.

Saat operasi caesar, dokter membuat dua sayatan. Pertama, adalah melalui kulit perut bagian bawah kira-kira 1,5 sampai 2 sentimeter di atas garis rambut kemaluan.

Kedua, adalah di dalam rahim sebagai jalan lahir untuk mengeluarkan bayi. Jenis luka pada perut dan rahim berbeda.

Ada yang horisontal dengan sayatan melintang rendah atau dikenal dengan istilah bikini cut, yang biasanya digunakan pada operasi caesar saat ini. Sayatan tersebut dilakukan di bagian rahim paling rendah, yang lebih tipis sehingga perdarahan lebih sedikit.

Selain itu, kemungkinan untuk robek sangat kecil jika ingin mencoba melahirkan secara normal atau lewat vagina setelah operasi sesar atau vaginal birth after c-section (VBAC) pada kehamilan berikutnya.

Ada juga sayatan vertikal atau dikenal dengan operasi caesar klasik.  Sayatannya ada di bagian tengah perut, biasanya dari bawah pusar sampai garis rambut kemaluan.

Sayatan di daerah ini biasanya diterapkan pada kasus tertentu, misalnya jika sudah ada bekas luka dari operasi sebelumnya, jika bayi berada sangat rendah di dalam rahim atau dalam posisi lain yang tidak biasa, dan jika keadaan darurat seperti gawat janin.

Sayatan di bagian tengah perut juga dilakukan apabila terjadi perdarahan hebat karena plasenta previa yang mengharuskan bayi segera dikeluarkan. Sayatan vertikal ini lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama.

Untuk menutup sayatan di rahim, dokter akan menjahit seperti luka terbuka pada umumnya. Adapun sayatan pada kulit, dokter akan menggunakan penutup dari bahan logam, menjahit dengan jarum dan benang, atau dengan lem yang ditutupi plester transparan.

Beberapa ahli menganggap lem dapat menyembuhkan dengan cepat dan hampir tidak meninggalkan bekas luka. Tapi cara perekatan kulit dengan lem tak selalu bisa diterapkan karena tergantung bentuk sayatan.

Seringkali bekas luka sayatan karena operasi caesar dapat sembuh sempurna, namun ada juga kasus yang justru bermasalah setelah bedah. Misalnya muncul jaringan parut, terutama jika Ibu berusia di bawah 30 dan berkulit lebih gelap.

Ada pula masalah munculnya keloid yang terjadi ketika jaringan parut meluas melampaui batas-batas awal luka. Pada beberapa kasus, bekas sayatan operasi caesar menjadi hipertrofik alias area kulit pada bekas luka sayatan lebih tebal, kencang, dan lebih menonjol daripada bekas luka normal.

 

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro