Bisnis.com, JAKARTA - Galeri Nasional Indonesia, D’Arno Gallery, dan Mahavra menggelar pameran fotografi tunggal Suherry Arno, dengan judul Melampaui Fotografi, pada 24 Oktober - 5 November 2017 di Galeri Nasional Indonesia.
Pameran yang dikuratori oleh Jim Supangkat dan Arbain Rambey ini menampilkan karya-karya fotografi hitam putih dari Suherry Arno.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com pada Jumat (20/10/2017), Melampaui Fotografi bukanlah sebuah representasi dari realitas seperti kebanyakan foto pada umumnya.
Melalui karya-karyanya, Suherry Arno cenderung mengolah aspek rupa, membuat foto-fotonya keluar dari batasan paling umum tentang fotografi yaitu rekaman realitas. Alih-alih mengembangkan narasi di balik realitas yang direkam, ia justru mengembangkan bahasa visual pada foto-fotonya.
Foto-foto Suherry Arno memperlihatkan perubahan progresif namun tidak kentara, yang berpangkal pada pengolahan berbagai aspek visual. Bukan hanya karena siasat pemotretan, perubahan ini muncul dari pengolahan panjang yang melibatkan proses kamar gelap dan pencetakan foto.
Di mata Suherry Arno, pemotretan ditentukan oleh hasil akhirnya dalam bentuk print. Bukan sebagai hasil dari pemotretan, tapi sebagai hasil akhir terbaik yang dapat diciptakan. Keyakinan ini membuat Suherry Arno merasa harus menjalani sendiri proses di kamar gelap dan pencetakan, agar tidak kehilangan kemungkinan dalam mencari hasil akhir yang terbaik.
Mengenai proses, Suherry Arno mempraktekkan fotografi secara total. Ia tidak lagi mempersoalkan perbedaan antara fotografi analog dan digital, ia justru menggabungkan keduanya. Berbekal pengalamannya berguru pada pakar dari Indonesia dan ahli kelas berat dunia, Suherry Arno menjelajahi kemungkinan-kemungkinan dari berbagai proses yang rumit dan langka.